Konten dari Pengguna

Mengenal Sejarah Hari Satelit Palapa, Pelopor Satelit Telekomunikasi Tanah Air

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
9 Juli 2021 10:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hari Satelit Palapa Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hari Satelit Palapa Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Hari Satelit Palapa yang diperingati setiap 9 Juli menjadi peringatan peluncuran satelit domestik perdana ke angkasa, yakni Satelit Palapa. Satelit ini merupakan pelopor satelit telekomunikasi di Tanah Air. Untuk tahun 2021, Hari Satelit Palapa jatuh pada Jumat (9/7).
ADVERTISEMENT
Mengutip situs resmi Bakti Kominfo, satelit berasal dari kata satelles yang artinya pelayan atau orang yang melayani. Secara ilmiah, satelit berarti suatu benda yang bergerak mengitari benda lain yang lebih besar di dalam orbit.
Sementara itu, Satelit Palapa adalah satelit yang menjadi titik awal kebangkitan pemerataan komunikasi dan informasi di Tanah Air. Peluncuran satelit ini menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga yang sudah memiliki satelit domestik setelah Kanada dan Amerika.
Untuk mengenal satelit domestik ini lebih jauh, yuk lihat sejarah Satelit Palapa di bawah ini!
Sejarah Hari Satelit Palapa yang Jatuh Pada 9 Juli Foto: Satrio Herlambang Putra

Sejarah Satelit Palapa

Mengutip situs resmi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jabar, Indonesia meluncurkan satelit pertama bernama Palapa A1 dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Satelit Palapa A1 diluncurkan dengan roket peluncur Delta 2914 buatan McDonnell Douglas pada 8 Juli 1976 pukul 19.31 waktu Florida, Amerika Serikat, atau 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB.
Nama Palapa dipilih Soeharto untuk mengenang kebesaran Tanah Air yang bermula dari Sumpah Palapa, dulunya diikrarkan Patih Gajahmada pada zaman Majapahit. Nama ini menjadi harapan agar Indonesia bisa mengulang kembali kejayaannya layaknya sejarah Nusantara.
Sejarah Satelit Palapa bermula dari masalah telekomunikasi di Indonesia pada 1970-an. Kala itu, pemerintah memandang sistem komunikasi dengan teknologi sebagai cara yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan telekomunikasi Indonesia.
Pada 15 Februari 1975, pemerintah Indonesia menandatangani proyek pengadaan satelit komunikasi. Proyek ini sudah disiapkan sebelum tanggal penandatanganan dan dianggarkan sebesar 561 miliar.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 13 persen dari dana itu digunakan untuk satelit. Lalu, 82 persen lainnya dipergunakan untuk telepon, telex, telegram, dan transmisi.
Langkah awal pemerintah dalam persiapan satelit adalah mengirim SDM ke luar negeri pada 1974 guna mempelajari sistem komunikasi modern. Kemudian, pemerintah membangun stasiun pengendali utama yang berlokasi di Cibinong, Jawa Barat. Dan disusul dengan pembangunan stasiun bumi di beberapa wilayah lainnya.
Pada 9 Juli 1976, Satelit Palapa 1 resmi meluncur. Lalu 10 hari setelah peluncuran, manfaat dari Satelit Palapa 1 bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Tanah Air.
Ilustrasi Hari Satelit Palapa Foto: Unsplash

9 Satelit Palapa Indonesia

Berdasarkan informasi dari situs resmi Bakti Kominfo, Satelit Palapa mengalami beberapa pergantian karena setiap satelit memiliki jangka waktu yang terbatas. Berikut daftar Satelit Palapa dari tahun ke tahun:
ADVERTISEMENT
1. Satelit Palapa A-1 (1976-1983)
Satelit Palapa A-1 merupakan satelit perdana yang diluncurkan pemerintah Indonesia. Satelit ini memiliki berat 574kg, tinggi 3,7 meter, diameter 1,9 meter, dan diameter antena sebesar 1,5 meter.
Palapa A-1 dirancang khusus untuk mengoptimalkan pancaran sinyal ke seluruh Nusantara dan beberapa negara tetangga. Di antaranya Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Satelit ini berada di bawah pengawasan Perumtel yang saat ini berganti nama menjadi Telkom.
2. Satelit Palapa A-2 (1977-1987)
Proyek kedua ini merupakan satelit cadangan yang dioperasikan apabila satelit A-1 mengalami kegagalan. Palapa A-2 meluncur dengan roket yang sama, yakni roket Delta 2914 pada Maret 1977.
3. Satelit Palapa B-1 (1983-1990)
Pemerintah meluncurkan Palapa B-1 lewat pesawat STS misi ke 7 Challenger pada 18 Juli 1983. Palapa B-1 dioperasikan stasiun pengendali di Elsegundo California, yaitu Pusat Pengendali Operasi dan SPU (Stasiun Pengendali Utama) Cibinong dan Fillmore di Ventura City. Kala itu, pemerintah berharap proyek ini dapat menampung kebutuhan negara-negara di ASEAN.
ADVERTISEMENT
4. Satelit Palapa B-2 (1984-gagal)
Satelit yang merupakan plan B dari Satelit Palapa B-1 mengalami kegagalan dalam peluncurannya pada tanggal 3 Februari 1984. Penyebabnya karena motor perigee tidak dapat berfungsi maksimal. Karenanya, pemerintah membuat proyek Satelit Palapa B-2 Pengganti atau disingkat B2P.
5. Satelit Palapa B2P (1987-1996)
Pada tanggal 20 Maret 1987, Satelit B2P meluncur secara konvensional lewat sistem roket. Rencananya, peluncuran satelit ini dilakukan pada 1986, tapi harus ditunda ke tahun 1987 karena kecelakaan pesawat Challenger yang meledak di udara dan menewaskan kru pesawat.
6. Satelit Palapa B2R (1990-2000)
Perbaikan pada Satelit Palapa B-2 dilakukan pada 13 April 1990, di mana Sattel Technologies ditunjuk sebagai pelaksana proyek perbaikan. Satelit ini diluncurkan melalui Delta 6925 dan dinamakan Satelit Palapa B2R.
ADVERTISEMENT
7. Satelit Palapa B4 (1992-2005)
Satelit Palapa B4 meluncur pada 14 Mei 1992. Peluncuran yang berlangsung selama 4 hari ini dilakukan guna menguji peralatan dan komunikasi dengan melakukan pengecekan fungsi transponder dan pengaruhnya usai diluncurkan.
8. Satelit Palapa C1 (1996-1999) dan Satelit Palapa C2 (1996-2011)
Meski dibuat oleh perusahaan yang sama dengan Palapa A dan B, Palapa C mampu menjangkau area yang lebih luas seperti Asia Tenggara, sebagian China, India, Jepang dan Australia. Satelit Palapa C juga dioperasikan di dalam negeri oleh Satelindo yang saat ini berganti nama menjadi Indosat.
9. Satelit Palapa D (2009-2024)
Satelit Palapa D ini dirancang oleh Thales Alenia Space di Prancis. Satelit yang diusung dengan komponen platform SpaceBus 4000-B3 mampu mencakup wilayah Asia, Asia Tenggara dan seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
(GTT)