Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Sifat-sifat Yesus Lewat Mazmur 139 dalam Alkitab
9 November 2021 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kedekatan Tuhan Yesus Kristus dengan anak-anaknya dapat diketahui dari sejumlah ayat Alkitab , salah satunya adalah Mazmur 139. Mazmur tersebut terdiri dari 24 ayat dengan perikop bertajuk “Doa di Hadapan Allah yang Maha Tahu”.
ADVERTISEMENT
Mazmur 139 dalam Perjanjian Lama merupakan doa yang digubah oleh Daud. Sejatinya, Mazmur ini adalah bentuk kekaguman Daud terhadap Tuhan Yesus Kristus yang penuh kasih dan dekat dengan umat-Nya.
Selain menunjukkan kedekatan Yesus dan umat, Mazmur tersebut juga memaparkan sifat-sifat Yesus. Nah, sebelum membahasnya, ada baiknya Anda membaca ayat Alkitabnya terlebih dahulu.
Bunyi Mazmur 139 dalam Alkitab
Berikut bunyi Mazmur 139 dalam Alkitab selengkapnya:
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
ADVERTISEMENT
Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
ADVERTISEMENT
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah, yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia.
ADVERTISEMENT
Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?
Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Sifat-sifat Yesus dalam Mazmur 139
Mazmur 139 menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang penuh kasih dan selalu memperhatikan umat-Nya. Mengutip buku Bejana Kasih: Life Changing oleh M.F. Fenny Suwardi, Tuhan Yesus terlibat secara aktif dan kreatif dalam perkembangan hidup manusia.
Dia memperhatikan seorang bayi sejak dalam kandungan hingga akhirnya tumbuh dewasa. Sejak bayi tersebut masih janin, Tuhan Yesus sudah merancang rencana yang luar biasa untuk hidupnya kelak.
ADVERTISEMENT
Mazmur 139 juga menunjukkan sifat Yesus yang melindungi dan membimbing umat-Nya secara luar biasa. Tuhan Yesus Kristus menuntun anak-anak-Nya untuk berjalan dan meraih tujuan hidup yang sudah ditetapkan. Dia tidak mau umat binasa, Ia ingin semua orang memperoleh hidup yang kekal.
Berdasarkan penjelasan dari ayat tersebut, umat Nasrani patut bersyukur atas perlindungan dan bimbingan Tuhan Yesus. Umat juga harus mengandalkan hidupnya kepada Tuhan, sehingga bisa berhasil meraih tujuan dan mendapatkan hidup kekal.
(GTT)