Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mengenal Sifat Ujub beserta Penyebab dan Bahaya Memilikinya
8 Juni 2022 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada banyak sekali sifat tercela yang harus dihindari umat Muslim, salah satunya adalah ujub. Sifat ini biasa disematkan kepada orang yang merasa bangga terhadap apapun yang telah ia kerjakan atau ketahui.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Minhajul Abidin karya Imam Al-Ghazali, secara bahasa, ujub artinya mengagungkan diri atau menganggap hebat atas amal yang dilakukan. Misalnya dengan mengatakan “Aku ini orang paling salih, tidak ada yang melebihi kesalihanku.”
Orang ujub memiliki sifat kesombongan di dalam dirinya. Ia melupakan campur tangan Allah serta nikmat-Nya yang telah membantu dirinya berbuat baik dan beramal salih.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang memiliki sifat ujub. Apa saja? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.
Penyebab dan Bahaya Sifat Ujub
Ujub disebabkan oleh kejahilan (kebodohan) terhadap Allah SWT. Orang yang memiliki sifat ini sering membanggakan dirinya sendiri tanpa melihat peran Allah yang telah membantunya melakukan itu.
Ulama Masruq bin Ajda pernah berkata, “Cukuplah keimanan seseorang jika ia takut kepada Allah. Dan cukup lah kejahilan seseorang ketika ia merasa takjub dengan ilmunya.”
ADVERTISEMENT
Faktor kedua yang memicu timbulnya sifat ujub yaitu kejahilan terhadap dirinya sendiri. Orang yang memiliki sifat ujub tidak menyadari butuhnya ia akan kehadiran Allah. Sehingga, sering kali ia tidak mengakui eksistensi-Nya.
Padahal, tanpa bantuan Allah manusia hanyalah makhluk yang lemah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Dan jika Engkau menyerahkan urusanku kepada diriku, niscaya engkau menyerahkanku kepada kelemahan, keburukan, dosa, dan kesalahan. Dan saya hanya meyakini kasih sayang-Mu.” (HR. Ahmad)
Sifat ujub amat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Terdapat sejumlah dalil yang menjelaskan tentang bahaya sikap ujub seperti dikutip dari Kitab Ihya Ulumuddin 7 karya Imam Al-Ghazali (2013) berikut:
1. Menggugurkan pahala
Sifat ujub bisa menggugurkan pahala sedekah seorang Muslim. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 264 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.”
2. Mendatangkan murka Allah
Disebutkan dalam buku Adakah Berhala Pada Diri Kita? karya Majdi Al-Hilali (2014) bahwa Sayyidah Aisyah ra berkata, “Saya pernah memakai baju baru, kemudian saya melihatnya dan merasa kagum." Ketika itu Abu Bakar berkata kepadaku, 'Apa yang engkau lihat? Allah tidak melihat kepada dirimu!'.
Mendengar itu, lantas saya bertanya, 'Karena apa?' Ia pun berkata, 'Apakah eng kau tidak tahu jika seorang hamba dirasuki perasaan ujub dengan perhiasan dunia, niscaya ia akan dibenci Allah sampai ia meninggalkan perhiasan itu! ‘
ADVERTISEMENT
Kemudian, Aisyah pun berkata, "Maka saya membukanya dan menyedekahkannya." dan Abu Bakar pun berkata, "Semoga hal itu dapat menjadi kaffarah atas tindakanmu sebelumnya."
(MSD)