Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Sistem Penilaian UTBK 2022 yang Perlu Dipahami Peserta SBMPTN
17 Mei 2022 12:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 merupakan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan hasil Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Karenanya, penting untuk mengetahui sistem penilaian UTBK 2022 agar peserta SBMPTN bisa memperkirakan nilai tes yang akan diperoleh.
ADVERTISEMENT
Mengutip Top One Bedah Kisi-kisi Terlengkap UTBK SBMPTN SOSHUM 2020 oleh Tim Guru Indonesia (2019: 6), UTBK merupakan salah satu tes masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Tes ini menggunakan kumpulan soal ujian yang dirancang untuk mengukur kemampuan dasar dan memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi.
Dalam pelaksanaannya, UTBK terdiri atas dua subtes yang diujikan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2019, alur pendaftaran SBMPTN mengalami perubahan, mulai dari tes UTBK terlebih dahulu, mendapat nilai, baru bisa mendaftar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diinginkan. Penilaian SBMPTN ini mengacu pada karakteristik soal berdasarkan tingkat kesulitannya.
Jadi, karakteristik soal pada tiap subtes berpengaruh dalam sistem penilaian. Dengan sistem penilaian yang seperti ini, skor akhir tidak hanya diperhitungkan dari jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal. Pendekatan sistem penilaian SBMPTN ini disebut Teori Respons Butir atau Item Response Theory (IRT).
Sistem Penilaian UTBK 2022
Perlu diketahui, penghitungan skor UTBK SBMPTN 2022 sebenarnya belum diumumkan secara resmi oleh pihak LTMPT. Namun, melihat pada pelaksanaan UTBK tahun-tahun sebelumnya, penghitungan nilai UTBK menggunakan sistem IRT.
ADVERTISEMENT
Sistem IRT adalah sistem penilaian yang berfokus pada poin atau bobot nilai pada masing-masing subtes. Mengutip Buku Saku Sejarah UTBK-SBMPTN 2021 oleh Syahri Ramadhan (2021: 15-16), metode IRT ini dilakukan melalui tiga tahapan, antara lain:
a. Tahapan I
Seluruh jawaban peserta SBMPTN akan diproses dengan memberi skor 1 (satu) pada setiap jawaban yang benar dan 0 (nol) untuk setiap jawaban yang salah atau tidak dijawab.
b. Tahapan II
Tahapan ini menggunakan sebuah pendekatan IRT, di mana setiap butir soal akan dianalisis karakteristiknya, meliputi tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola respons jawaban seluruh peserta.
Dengan menggunakan model matematika, dapat diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan menjadi soal relatif mudah, sedang, maupun sulit.
ADVERTISEMENT
c. Tahapan III
Karakteristik setiap soal yang telah diperoleh pada tahapan II digunakan untuk menghitung skor setiap peserta. Soal-soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot lebih tinggi dibandingkan soal-soal yang relatif mudah. Tahapan penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang memiliki kompetensi di bidang pengujian, pengukuran, dan penilaian.
Dengan sistem penilaian UTBK tersebut, masing-masing peserta yang dapat menjawab jumlah soal benar yang sama akan memperoleh nilai yang sama atau berbeda, tergantung pada soal mana saja yang mereka jawab dengan benar.
Contohnya, peserta A dapat menjawab dengan benar 5 soal, yaitu nomor 1, 5, 7, 11, dan 13, sedangkan peserta B juga dapat menjawab 5 soal dengan benar, yaitu nomor 1, 5, 9, 12, dan 15. Kedua peserta tersebut kemungkinan akan mendapatkan skor akhir yang berbeda karena butir soal yang dijawab dengan benar oleh peserta A, bisa jadi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan butir soal yang dijawab dengan benar oleh peserta B.
ADVERTISEMENT
Metode penilaian dengan sistem IRT dinilai efektif karena menyertakan karakteristik setiap soal dalam penilaian. Skor yang diperoleh juga akan lebih adil dan dapat membedakan kemampuan peserta dengan lebih baik.
(SFR)