Mengenal Sub-Kategori Idol: Gravure Idol, Voice Actor, Virtual, dan Underground

Yuki Kaji, Voice Actor AOT, Sumber: Flickr

Fenomena idol saat ini sedang menuju puncak popularitasnya, baik itu dari Jepang maupun Korea. Mengutip buku East Asian Film Stars oleh L. Wing-Fai, idol merupakan penghibur yang pemasarannya didasari oleh image, kecantikan, dan sifat.

Setelah debut, mereka dianggap sebagai panutan bagi banyak orang, jadi harus selalu menjaga citra baik. Tugas utama seorang idol adalah menjual impian yang dimiliki oleh para penggemar, memberikan mereka kesempatan untuk melupakan kehidupan sehari-harinya. Strategi ini berhasil mendatangkan kesuksesan dan keuntungan tak hanya untuk agensi, tapi juga negara asal mereka.

Di Indonesia formula tersebut juga diterapkan ketika terwujudnya JKT48. Sistem idol yang diterapkan di Indonesia bisa dibilang cukup sukses.

Idol biasanya fokus dengan menyanyi namun mereka juga terlatih untuk berakting, modelling,dan menari. Maka dari itu, sebetulnya idol bukan hanya girlband atau boyband yang sering kita lihat.

Terdapat banyak sub-kategori idol yang perannya sangat spesifik. Di antaranya ada gravure idol, voice actor, virtual idols, dan underground idol. Agar dapat memahami lebih dalam mengenai sub-kategori idol, simak ulasan berikut.

Baby Metal, Sumber: Flickr

Pengertian Voice Actors, Gravure Idol, Virtual Idols, dan Underground Idols

Berikut pengertian tentang sub-kategori idol berdasarkan buku Idols and Celebrity in Japanese Media Culture oleh P.W. Galbraith

Gravure Idol

Gravure idol adalah model yang dikerjakan khusus untuk berpose dalam baju renang. Hasil foto yang telah diambil akan dipublikasikan di majalah dan buku foto. Biasanya idol macam ini target pasarnya laki-laki.

Voice Actor

Anime dan game favorit Anda pasti ada voice actor yang mengisi suara karakter-karakter di dalamnya. Ketika anime popularitasnya mulai meningkat pada tahun 2000-an, kata “idol voice actor” mulai sering digunakan di antara masyarakat.

Voice actor yang memiliki basis penggemar yang besar biasanya diundang ke acara televisi nasional. Pada awalnya, agensi menggunakan penyanyi untuk memasarkan produk mereka. Seiring berjalannya waktu, perusahaan memulai pelatihan untuk mengembangkan voice actor.

Virtual Idol

Virtual Idols merupakan avatar digital yang merepresentasikan karakter fiksional. Kategori idol satu ini oleh Hatsune Miku, software yang tampil di seluruh dunia tanpa ada bentuk fisiknya sama sekali. Virtual Idol kemudian mengekspansi platform mereka melalui Youtube dan Twitch.

Virtual idol yang membuat konten di youtube atau twitch biasa disebut sebagai Vtubers. Mereka biasanya main game, mengobrol melalui chat, dan berbagai aktivitas lainnya. Idol Virtual mengeksploitasi kultur waifu yang sangat marak dalam komunitas anime.

Underground Idol

Underground Idols tidak jauh beda dengan idol tradisional. Bedanya hanya mereka dikelola secara independen. Penghasilan mereka bergantung pada penampilan di venue-venue kecil.

Meski tidak dikontrak oleh major label, underground idol memiliki kebebasan kreatif yang tidak dimiliki oleh idol mainstream. Mereka bisa mengekspresikan karya tanpa ada tekanan dari manager atau presiden agensi.

(ADB)