Mengenal Suhuf, Wahyu yang Allah Berikan Kepada Nabi dan Rasul

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 September 2021 15:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam mengenal istilah rasul sebagai utusan Allah SWT di muka bumi. Dalam menjalankan tugasnya, rasul menyampaikan wahyu kepada umat manusia yang diabadikan dalam empat kitab utama, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Alquran.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Allah juga menurunkan wahyu berupa suhuf kepada nabi dan rasul terdahulu. Mengutip buku Akidah Akhlak MTs Kelas VIII, secara bahasa, suhuf berarti lembaran. Sedangkan secara istilah, suhuf adalah wahyu yang disampaikan kepada nabi, tetapi tidak wajib disampaikan kepada manusia.
Suhuf memiliki isi yang berbeda dengan kitab. Salah satu suhuf yang banyak dikenal ialah suhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-A’la ayat 18-19 yang artinya:
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab yang terdahulu, (yaitu) suhuf Ibrahim dan Musa”
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang suhuf yang bisa Anda simak.
Pengertian Suhuf dan Penjelasannya
Suhuf berbeda dengan kitab. Kitab adalah kumpulan firman Allah yang diwahyukan kepada rasul-Nya dan dicatat dalam sebuah mushaf.
Ilustrasi membaca Al-Quran. Foto: Unsplash.
Sedangkan suhuf adalah firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya dengan bentuk masih tercecer. Mengutip buku Belajar Akidah Akhlak oleh Muh. Asrorrudin, umumnya suhuf berbentuk lembaran atau tulisan yang ditulis di atas pelepah kurma, kulit onta, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa suhuf dan kitab memiliki persamaan sekaligus perbedaan yang cukup signifian. Persamaan di antara keduanya adalah sama-sama datang dari Allah yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul. Sedangkan perbedaannya adalah suhuf masih berbentuk lembaran yang tercecer dan kitab sudah berbentuk mushaf yang tersusun.
Mengutip buku Konsep Mayoritas Ahlussunah Wal Jamaah oleh Idik Saiful Bahri, Allah menurunkan setidaknya 110 suhuf kepada 5 nabi dan rasul yang berbeda. Adapun nabi dan rasul yang menerima suhuf adalah:
1. Nabi Adam menerima 10 suhuf;
2. Nabi Syits menerima 50 suhuf;
3. Nabi Idris menerima 30 suhuf;
4. Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf:
5. Nabi Musa menerima 10 suhuf.
Ilustrasi membaca Al Quran. Foto: Shutterstock
Tidak ada riwayat pasti yang menyebutkan kandungan isi suhuf. Pada Suhuf Ibrahim, para ulama masih berbeda pendapat dalam menyikapinya. Sebagian menyebutkan isinya adalah hukum halal dan haram, namun sebagian lain menegaskan suhuf Ibrahim hanya berisi nasehat.
ADVERTISEMENT
Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Suhuf Ibrahim adalah suhuf yang Allah turunkan kepada Ibrahim, di dalamnya ada nasehat dan hukum-hukum.” (Laqa’ Bab al-Maftuh, 176)
Sedangkan dalam Ensiklopedia Fiqh dijelaskan, “Suhuf Ibrahim dan Daud, isinya nasehat dan perumpamaan, dan tidak ada pembahasan hukum di sana. Sehingga tidak bisa disebut sebagai kitab yang berisi tentang masalah hukum." (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 15/167)
Dari dua pendapat tersebut, telah jelas bahwa isi suhuf tidak wajib diketahui umat Muslim. Mengingat tujuan suhuf juga hanya disampaikan kepada Nabi dan Rasulnya saja, bukan kepada umat Manusia. Namun sikap seorang Muslim tetap harus mengimaninya.
(MSD)