Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Takbir Mutlak dan Muqayyad yang Dibaca Saat Idul Fitri serta Idul Adha
2 Januari 2023 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 April 2023 13:28 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, umat Muslim dianjurkan untuk melantunkan takbir mutlak dan muqayyad. Takbir ini bisa dibaca pada waktu tertentu di kedua momen tersebut.
ADVERTISEMENT
Para ulama mengatakan bahwa takbir muqayyad bisa dibaca saat Idul Adha , tepatnya sejak usai sholat fajar (subuh) di hari Arafah sampai usai sholat ashar di hari Tasyriq. Sementara takbir mutlak disunnahkan dibaca pada 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah.
Mengutip buku 54 Tanya Jawab Masalah Hari Raya karya Muhammad Al-Utsaimin, takbir mutlak boleh dibaca sampai hari ke-13 Dzulhijjah. Takbir ini hendaknya dilantunkan oleh umat Muslim dengan suara nyaring.
Namun bagi kaum wanita, disunnahkan untuk membacanya dengan suara lirih. Bagaimana penjelasannya dalam Islam?
Bacaan Takbir Mutlak dan Muqayyad
Sebenarnya, takbir mutlak dan muqayaad sama saja, hanya berbeda soal waktu yang dianjurkan untuk membacanya. Dikutip dari buku Dialog Lintas Mazhab: Fiqih Ibadah & Muamalah karya Dr. Asmaji Muchtar, berikut bacaan takbir mutlak dan muqayyad selengkapnya:
ADVERTISEMENT
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ،اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وللهِ الْحَمْدُ
Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, laa ilaha ilallahu allahu akbar, allahu akbar walillahil hamd.
Artinya: “Allah maha besar (3x), tiada tuhan selain Allah yang Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi-Nya.”
Hukum Takbir Mutlak dan Muqayyad dalam Islam
Mengutip buku Fiqih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasulullah karya Hasan Ayub (2010), takbir mutlak boleh dibaca sejak 10 hari pertama di bulan Dzulhijah hingga hari tasyriq terakhir. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surat Hajj dan Al-Baqarah:
"Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan." (QS. Hajj: 28)
ADVERTISEMENT
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang." (QS. Al-Baqarah: 203)
Hari yang telah ditentukan dalam ayat tersebut merujuk pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sedangkan hari yang terbilang adalah hari-hari tasyriq. Takbir mutlak menjadi salah satu amalan yang disunnahkan menjelang perayaan Idul Adha.
Para ulama menjelaskan bahwa takbir mutlak dibaca setelah sholat , tepatnya sebelum membaca tasbih, ayat kursi, dan dzikir lainnya. Jika seorang Muslim lupa membacanya, maka ia bisa membacanya setelah bacaan dzikir.
Jika imam tidak membaca takbir mutlak, makmum boleh membacanya sendiri. Adapun lafaz yang bisa dilantunkan yaitu Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Berbeda dengan takbir mutlak, takbir muqayyad hanya bisa dibaca seusai shalat. Imam Ahmad berpendapat bahwa takbir muqayyad boleh dibaca sejak shalat fajar pada hari Arafah sampai shalat ashar pada hari tasyriq.
ADVERTISEMENT
Saat hari raya Idul Fitri takbir muqayyad dibaca pada permulaan malam 1 Syawal sampai imam selesai membacakan khutbah sholat id. Takbir ini disunnahkan dibaca keras dan lantang, namun bagi wanita disarankan membacanya dengan pelan.
(MSD)