Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Mengenal Tedak Siten, Upacara Turun Tanah Masyarakat Jawa
12 Maret 2021 14:32 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Masyarakat Jawa memiliki beragam tradisi yang penuh makna, salah satunya adalah upacara adat Tedak Siten. Tradisi yang dikenal dengan "Upacara Turun Tanah" ini dilakukan oleh balita yang berusia tujuh selapan atau 7 x 35 hari.
ADVERTISEMENT
Upacara Tedak Siten biasanya dilakukan di pagi hari. Ritual yang disebut dengan "Mudon Lemah" ini menandakan bahwa seorang anak sudah mampu berdiri dalam menjalani kehidupan.
Makna Tedak Siten
Mengutip buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia tulisan Fitri Haryani Nasution (2019: 51), tedak berarti turun, sedangkan siten artinya tanah. Secara keseluruhan, Tedak Siten adalah upacara turun tanah yang bertujuan membuat anak tumbuh kuat, mandiri dan mampu menghadapi rintangan hidup.
Di sisi lain, ritual adat Tedak Siten mencerminkan persiapan seorang anak dari kecil hingga dewasa untuk menghadapi setiap fase kehidupan dengan lancar. Upacara ini juga menjadi wujud penghormatan atas bumi, yang menjadi tempat anak berjalan.
Perlengkapan Tedak Siten
Mengutip buku Indonesia Nan Indah: Upacara Adat karya Maryani (2019:14-15), ritual Tedak Siten membutuhkan beberapa perlengkapan, yaitu:
ADVERTISEMENT
Prosesi Tedak Siten
Upacara Tedak Siten terdiri dari beberapa tahapan. Apa saja? Berikut prosesi Tedak Siten yang dikutip dari buku 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia tulisan Fitri Haryani Nasution (2019: 51-52):
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
(GTT)