Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Tes MBTI Lengkap dengan Tujuan dan Indikator Pengukurannya
30 Maret 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi tes MBTI. Foto: pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/36df4eab1ee36e7fe972db66ae10e7db3296859338fb0014dc41301d65fbc649.jpg)
ADVERTISEMENT
Tes MBTI atau Myers Briggs Types Indicator merupakan sebuah metode pengukuran berbentuk kuisioner untuk membaca kepribadian seseorang. Tes ini dibuat untuk memahami bagaimana seseorang menilai sesuatu dan mengambil keputusan.
ADVERTISEMENT
Pengembang teori MBTI ialah Katharine Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers Cook. Mereka menciptakan metode ini dengan berkaca pada teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dalam buku Psychological Types (1921).
Instrument tes MBTI pertama kali dikembangkan pada masa Perang Dunia II. Kemudian, Katharine dan Isabel pun mulai memperkenalkannya kepada publik pada tahun 1962.
Penilaian dalam tes MBTI dinilai sangat efektif. Sehingga tes ini bisa membantu banyak orang untuk menemukan pekerjaan yang cocok. Seperti apa indikator pengetesannya?
Indikator Pengukuran Tes MBTI
Tes MBTI terbagi atas empat dimensi utama yang bersifat saling berlawanan. Masing-masing memiliki kelebihan dengan memaksimalkan potensi dan kekurangan yang ada dalam diri seseorang.
Sehingga, hasil tes MBTI pun dapat mengetahui kepribadian individu secara kompleks. Dirangkum dari buku Hey Kamu: Hidupmu untuk WHAT karya Yuhendi (2020), berikut dimensi kecenderungan dalam tes MBTI:
ADVERTISEMENT
1. Ekstrovert (E) vs Introvert (I)
Sebaliknya, tipe Introvert adalah pribadi yang menyukai dunia dalam (diri sendiri). Tipe ini suka menyendiri, merenung, membaca, menulis, dan tidak terlalu menyukai pergaulan dengan banyak orang.
2. Sensing (S) vs Intuition (I)
Dimensi ini melihat cara kerja individu dalam memproses data. Sensing memproses data berdasarkan fakta yang konkret, praktis, dan realistis. Sensing juga menggunakan pengalamannya dan memilih cara-cara yang sudah terbukti berhasil.
Individu dengan tipe kepribadian ini berfokus pada masa kini. Dikutip dari buku Panduan Resmi Tes Psikotes Terlengkap susunan Tim Bintang Psikologi (2000), kepribadian Sensing sangat bagus dalam perencanaan teknis dan aplikatif.
Berbeda dengan Sensing, tipe Intuition cenderung memproses data dengan melihat pola hubungan, pemikiran abstrak, dan konseptual. Mereka sering kali melihat bagaimana kemungkinan lainnya bisa terjadi. Tipe Intuition berpedoman pada detail imajinasi dan berfokus pada masa depan.
ADVERTISEMENT
3. Thinking (T) vs Feeling (F)
Dimensi TF melihat bagaimana seseorang dapat mengambil keputusan. Orang dengan kepribadian Thinking selalu menggunakan logika dan melakukan analisa terlebih dahulu. Mereka cenderung berpusat pada tugas yang objektif.
Sementara Feeling adalah tipe kepribadian yang melibatkan perasaan dan empati yang mereka yakini. Tipe ini berorientasi pada hubungan yang subjektif. Mereka rela mendapatkan hasil yang tidak maksimal demi menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
4. Judging (J) vs Perceiving (P)
Dimensi JP melihat bagaimana derajat fleksibilitas seseorang. Judging bukan berarti menghakimi, namun lebih bertumpu pada rencana yang sistematis, senantiasa berpikir, dan bertindak teratur.
Sementara tipe Perceiving adalah mereka yang bersifat spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat berbagai peluang yang muncul. Perubahan mendadak bukanlah suatu masalah bagi tipe ini.
ADVERTISEMENT
(MSD)