news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Ummu Kultsum binti Ali, Cucu Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 September 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cucu Nabi Muhammad SAW. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cucu Nabi Muhammad SAW. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bagi umat Muslim, Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan. Sebab, setiap perkataan dan perbuatannya disebut sunnah yang harus dijadikan pedoman bagi kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Selama hidupnya, Nabi Muhammad SAW memiliki 11 istri dan 7 anak yang terdiri dari tiga anak laki-laki dan empat anak perempuan. Meskipun memiliki istri yang banyak, perlu diketahui bahwa sebagian besar Rasulullah menikahi perempuan janda. Hanya Aisyah binti Abu Bakar yang dinikahi Nabi Muhammad dalam keadaan masih gadis.
Dihimpun dari buku Ayo Ikut Nabi Muhammad, dari ketujuh anaknya, Nabi Muhammad SAW dikaruniai tujuh cucu. Dari Zainab, Nabi Muhammad mendapat cucu bernama Umamah binti Abu al-Ash. Sementara dari Ruqayah Nabi Muhammad mendapat cucu bernama Abdullah bin Umar. Dari Fatimah az-Zahra Rasulullah memperoleh empat cucu yakni Hasan, Husen, Zainab dan Ummu Kulstum.
Dalam artikel ini, akan membahas lebih dalam mengenai cucu ke tujuh Nabi Muhammad SAW, Ummu Kultsum binti Ali. Untuk mengenal Ummu Kultsum lebih dekat, simak kisahnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Sejarah Ummu Kultsum bin Ali

Ilustrasi cucu Nabi Muhammad SAW. Foto: Pixabay
Dikutip dari Putri-putri Sahabat Rasulullah (2022) karya Ahmad Khalil Jam’ah, Ummu Kultsum merupakan salah seorang wanita yang istimewa dan mulia di zamannya.
Ummu Kultsum binti Ali yang lahir pada 7 Hijriah merupakan putri keempat dari Ali bin Abi Thalib dengan putri Nabi Muhammad saw, Fatimah az-Zahra. Nama Ummu Kultsum diberikan oleh Rasulullah untuk mengenang wafatnya anak Nabi Muhammad SAW, Ummu Kultsum binti Muhammad yang meninggal pada tahun tersebut.
Pendidikan agama yang kuat dari keluarganya tertanam sejak kecil, membuat Ummu Kultsum yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak.
Ia tumbuh menjadi sosok Muslimah yang taat beribadah dan cerdas. Parasnya yang manis semakin disempurnakan oleh akhlak yang mulia. Ummu Kultsum merupakan teladan bagi para gadis Muslimah yang tumbuh di atas din, keutamaan, dan rasa malu.
ADVERTISEMENT

Pernikahan dengan Umar bin Khattab

Ilustrasi pernikahan Ummu Kultsum dan Umar bin Khattab. Foto: Unsplash
Dirangkum dari buku 365 Hari Bersama Sahabat Nabi: Bercengkerama dengan Mereka Setiap Hari, menjelaskan pada saat itu, ayah Ummu Kultsum, Ali bin Abi Thalib menolak lamaran dari Umar bin Khattab, karena putrinya masih belia. Tetapi, Umar kembali membujuk dan memberikan alasan yang kuat untuk menikahi Ummu Kultsum kepada Ali.
Umar mendengar ucapan Rasulullah yang mengatakan bahwa di akhirat semua pertalian darah (nasab) akan terputus kecuali, nasab Rasulullah. Melalui pernikahannya dengan Ummu Kultsum, Umar ingin nasabnya tetap terhubung dengan Rasulullah SAW.
Pada akhirnya, Ali menyetujui pernikahan mereka berdua dengan Umar yang memberikan mahar sebesar 40 ribu dirham. Setelah Ummu Kultsum beranjak dewasa, barulah mereka berdua hidup serumah, yaitu pada bulan Dzul Qaidah 17 H. Keduanya dikarunia dua orang anak, yaitu Zaid bin Umar Al-Akbar dan Ruqayyah binti Umar.
ADVERTISEMENT
Ummu Kultsum terus mendampingi suaminya hingga sang khalifah wafat. Sebagai istri khalifah, Ummu juga sering ikut terjun membantu tugas-tugas Umar dalam mengurus umatnya.

Wafatnya Ummu Kultsum

Mengutip buku Ali bin Abi Thalib Ra., karya Abdul Syukur al-Azizi, Ummu Kultsum wafat bersama putranya, Zaid, saat terjadi kerusuhan di tengah-tengah Bani Adi bin Ka'ab.
Saat itu, putranya sedang berusaha untuk mendamaikan kerusuhan. Nahas, Zaid malah dibunuh oleh sekelompok orang tersebut. Ummu Kultsum mendekap jasad anak lelakinya tersebut dan meninggal karena dibunuh juga. Ummu Kultsum wafat pada tahun 75 H.
(ANS)