news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenang Kisah Perjuangan Soekarno Saat Merebut Kemerdekaan Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Juni 2020 8:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Sukarno Foto: belajar.kemendikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Sukarno Foto: belajar.kemendikbud.go.id
ADVERTISEMENT
Kemerdekaan Indonesia saat ini tak lepas dari perjuangan Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Pengasingan yang dialami Soekarno tidak membuatnya menyerah. Dia justru terus berjuang untuk Indonesia yang merdeka.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, kemerdekaan Indonesia dipicu oleh peristiwa menyerahnya Belanda terhadap Jepang pada 1942. Saat itu, Jepang membebaskan tokoh pemberontak dan pahlawan seperti Hatta dan Bung Karno untuk meraih simpati Indonesia.
Sebelumnya Soekarno memang sudah sering ditangkap dan diasingkan karena dianggap sebagai pemberontak. Dia pernah diasingkan di Kota Ende dan Bengkulu.
Penyerahan Belanda membuat Soekarno melihat peluang kemerdekaan Indonesia. Ketika Soekarno dibawa ke Batavia, dia bertemu dengan Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir. Saat berdiskusi, Soekarno menyarankan agar Indonesia mengikuti keinginan Jepang untuk sementara supaya Indonesia bisa merdeka tanpa pertumpahan darah. Namun, Sjahrir menolak usulan tersebut.
Ir. Soekarno, Founding Father sekaligus Presiden Pertama Republik Indonesia. (Foto: id.wikipedia.org)
Soekarno akhirnya berdiskusi dengan Mayjen Harada agar Indonesia dilepaskan dari status koloni Jepang dan diakui kemerdekaannya. Sebagai balasannya, Indonesia akan mendukung Jepang dalam perang Pasifik. Akhirnya, Jepang menyetujui keputusan tersebut dan mengangkat empat serangkai yakni Soekarno, Hatta, KH Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara.
ADVERTISEMENT
Untuk memperjuangkan Indonesia, Soekarno akhirnya menjadi orang kepercayaan Jepang. Dia menjabat sebagai pemimpin Pusat Tenaga Rakyat guna mendukung propaganda Jepang. Semua kerja sama ini dilakukan untuk meraih kebebasan Indonesia.
Sayangnya, langkah kerja sama dengan Jepang kerap menimbulkan banyak korban Jiwa. Banyak penduduk Indonesia yang mati kelaparan karena hasil pangan yang diambil sewenang-wenang oleh Jepang. Tak hanya itu, korban jiwa semakin bertambah sejak adanya romusha.
Soekarno sangat menyesal melihat banyaknya korban yang berjatuhan, terutama di Pulau Jawa. Namun, kerja sama dengan Jepang menjadi satu-satunya cara untuk mencapai kemerdekaan Indonesia tanpa berperang.
Pada 1945, Jepang mengalami kekalahan beruntun di Perang Pasifik di mana bom atom menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. Kekalahan itu membuat tentara Jepang pulang ke negaranya, sehingga Indonesia kosong tanpa pemimpin.
ADVERTISEMENT
Kekalahan Jepang membuat perwakilan golongan muda mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bahkan, mereka juga menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 untuk mendesak proklamasi Indonesia.
Akhirnya, Soekarno pun memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Soekarno membacakan teks proklamasi dengan keadaan demam karena terserang malaria. Sejak peristiwa bersejarah itu, Indonesia resmi merdeka dan Soekarno resmi menjadi Presiden pertama NKRI.
(GTT)