Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengetahui Sejarah dan Filosofi Gapura Candi Bentar di Bali
29 Desember 2020 14:08 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gapura Candi Bentar adalah salah satu bangunan tradisional atau rumah adat yang ada di Bali. Bangunan ini memiliki keunikan arsitektur serta keindahan strukturnya yang mampu memikat turis baik itu lokal maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Adat istiadat yang diwarisi dalam bentuk kebudayaan ini mengusung konsep bentuk, struktur bangunan, fungsi, dan ornamen secara turun temurun. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Bali masih menjunjung tinggi dan melestarikan peninggalan budaya yang dimilikinya.
Bahkan, pada saat ini bentuk bangunan yang serupa dengan gapura Candi Bentar tersebut banyak diadaptasi oleh banyak orang untuk dijadikan hunian mereka. Namun sejarah tidak pernah berbohong, karena pembangunan gapura candi besar memiliki filosofi dan makna didalamnya yang dipercayai oleh masyarakat Bali. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui sejarah dan filosofi gapura Candi Bentar.
Sejarah dan Filosofi
Menurut kepercayaan masyarakat Bali , gapura Candi Bentar bukanlah bangunan seperti pada umumnya. Arsitektur ini didesain sedemikian rupa sehingga mengandung miniatur alam semesta yang menjadi tempat segala aktivitas manusia.
ADVERTISEMENT
Menurut sejarah, masyarakat Bali meyakini bahwa segala bentuk pembangunan rumah adat Bali memiliki aturan dan ketentuan yang harus disesuaikan. Dalam kitab suci Weda pun telah diatur bagaimana rumah adatnya memiliki unsur alam semesta.
Gapura Candi Bentar awalnya hanya dibangun untuk lingkungan Puri, Istana, dan Pura atau tempat suci agama Hindu. Lambat laun, pembangunannya mulai diterapkan ke dalam bangunan milik masyarakat umum.
Bangunan gapura terdiri dari dua buah Candi Bentar yang serupa di sisi kiri dan kanan sebagai pintu masuk ke dalam pekarangan rumah. Hal yang menarik adalah gapura ini tidak memiliki penghubung antar sisinya sehingga bagian atas dibiarkan terpisah.
Candi Bentar sendiri merupakan sebuah candi hasil pesebaran budaya Bali yang dipengaruhi oleh Kerajaan Majapahit. Dalam setiap pendirian candi Bentar seorang undagi harus memahami filosofi Asta Kosala Kosali dimana cara masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan baik itu antara manusia dengan Tuhan, antar manusia, atau dengan lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, pembangunan gapura candi Bentar membutuhkan keuletan dan pemahaman terhadap makna bangunannya. Para undagi harus mengetahui secara benar letak dan bagaimana bangunan ini harus terlihat kokoh, gagah, dan megah.
(HDP)