Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengetahui Ukuran Lebar untuk Jalan Lokal, Berapa Idealnya?
1 September 2022 10:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut fungsinya, jalan diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah jalan lokal. Mengutip buku Dasar-Dasar Konstruksi Jalan dan Jembatan karya Yoyok Rahayu, jalan lokal adalah jalan yang bisa melayani angkutan setempat, baik di kota atau desa.
Ciri-ciri jalan lokal yaitu jarak perjalanannya dekat, kecepatan rata-ratanya rendah, dan jumlah kendaraan yang masuk tidak dibatasi. Dalam praktiknya, jalan lokal ini dibedakan lagi menjadi beberapa jenis lagi yaitu jalan lokal primer, jalan lokal sekunder, dan lain-lain.
Masing-masing jalan tersebut memiliki aturan konstruksinya sendiri. Berapa ukuran lebar untuk jalan lokal? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
Ukuran Lebar untuk Jalan Lokal
Dijelaskan dalam buku Serut Hijau 2030: Dusun Belajar Bersama karya Mahditia Paramita, ukuran lebar untuk jalan lokal adalah minimal 7,5 meter. Ukuran ini berlaku untuk jalan lokal primer maupun sekunder.
Hal ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan. Ukuran jalan tersebut didesain berdasarkan kecepatan rencana minimal kendaraan , yakni 10-40 km/jam.
ADVERTISEMENT
Jika jalan lokal tersebut digunakan sebagai lajur lalu lintas , maka ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Sebab, lebar lajur lalu lintas merupakan bagian yang paling menentukan lebar melintang jalan secara keseluruhan.
Dikutip dari buku Perancangan Jalan Raya Antar Kota karya Oloan Sitohang, dkk., berikut penjelasan lengkapnya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT
Lebar lajur lalu lintas dipengaruhi oleh faktor-faktor Kapasitas Dasar dan Kapasitas Mungkin. Kapasitas ini dapat berkurang dikarenakan oleh lebar lajur yang sempit, hambatan di sepanjang jalan, kelandaian, dan kendaraan yang berukuran besar.
Lajur lalu lintas yang lebar ini dapat mempengaruhi lebar daerah manfaat jalan dan urbanisasi disepanjang tepi jalan. Untuk itu, desainnya perlu disesuaikan dengan jenis jalan lokal yang hendak dibangun.
Jalan lokal primer dibangun sebagai penghubung antara jalan lokal yang satu dengan lainnya. Biasanya, jalan ini dirancang berdasarkan kecepatan kendaraan 20-40 km/jam.
Sementara jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah, yakni 10 km/jam. Lebar jalan ini biasanya berkisar antara 5-6 meter saja.
(MSD)