Konten dari Pengguna

Menilik Ayat Alkitab 2 Korintus 12 tentang Penglihatan dan Kekhawatiran Paulus

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Oktober 2021 18:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  Ayat Alkitab 2 Korintus 12 tentang Kisah Paulus Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ayat Alkitab 2 Korintus 12 tentang Kisah Paulus Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang dibahas dalam ayat Alkitab 2 Korintus 12. Salah satunya adalah duri dalam diri Paulus yang tercatat dalam ayat 1-10. Kesepuluh ayat Alkitab tersebut dilengkapi dengan perikop bertajuk "Paulus Menerima Penglihatan dan Pernyataan."
ADVERTISEMENT
Ayat Alkitab itu dilanjutkan dengan ayat 11-21 dengan perikop berjudul "Kekuatiran Paulus". Ayat ini menceritakan tentang tuduhan yang diberikan kepada Paulus terkait pengumpulan bantuan uang.
Untuk mendalami pembahasan tentang ayat Alkitab 2 Korintus 12, mari simak ulasan di bawah ini.
Ilustrasi Ayat Alkitab 2 Korintus 12 tentang Kisah Paulus Foto: Unsplash

Bunyi 2 Korintus 12

Sebelum membahas kisah Paulus, ada baiknya untuk menyimak ayat Alkitab 2 Korintus 12 berikut:
"Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
ADVERTISEMENT
Aku juga tahu tentang orang itu, entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran.
Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
ADVERTISEMENT
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru epada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna."
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan m dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat."
Ilustrasi Ayat Alkitab 2 Korintus 12 tentang Kisah Paulus Foto: Unsplash

Kisah Paulus dalam 2 Korintus 12

Mengutip buku Panduan Lengkap Penafsiran Alkitab karya Dr. Rainer Scheunemann (2021), 2 Korintus 12:1-10 menjelaskan bahwa Paulus mendapatkan penglihatan dan terangkat ke surga.
Karunia penglihatan yang didapatkan sebenarnya dapat membuat Paulus angkuh. Namun, Tuhan membiarkan tumbuhnya duri dalam tubuh Paulus agar ia bergantung sepenuhnya kepada Tuhan Yesus.
ADVERTISEMENT
Paulus tidak menyukai cobaan tersebut, namun Tuhan tetap membiarkan kelemahan itu dalam tubuhnya agar dirinya semakin kuat. Melalui duri tersebut, Tuhan Yesus juga hendak menunjukkan kuasa-Nya yang luar biasa.
Sementara itu, 2 Korintus ayat 11-21 membahas tentang tuduhan banyak orang terhadap Paulus di Korintus. Mereka menuduh Paulus merekayasa proyek pengumpulan bantuan uang jemaat Yerusalem demi keuntungan sendiri.
Menanggapi tuduhan tersebut, Paulus menjelaskan bahwa dirinya adalah orangtua dari jemaat Korintus. Dia tidak akan mengkhianati jemaat Korintus yang sudah ia bimbing sejak awal.
Paulus mengatakan bahwa dirinya sangat mengasihi jemaat Korintus. Dia bahkan rela mengorbankan miliknya sendiri demi kepentingan jemaat Korintus. Selain itu, Paulus juga mengingatkan para jemaat untuk tidak menghakimi atau menuduh orang dengan sembarangan.
ADVERTISEMENT
(GTT)