Konten dari Pengguna

Menilik Makna 1 Tesalonika 5 Ayat 18 tentang Pengucapan Syukur

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
14 Oktober 2021 18:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi 1 tesalonika 5 ayat 18 Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi 1 tesalonika 5 ayat 18 Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dasar firman Tuhan untuk bersyukur tercatat dalam Alkitab, tepatnya 1 Tesalonika 5 ayat 18. Ayat Alkitab ini membuktikan bahwa mengucap syukur dalam segala hal merupakan bagian dari kehendak moral Tuhan Yesus Kristus.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Seni Merayakan Hidup yang Sulit tulisan Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha, bersyukur tidak hanya dilakukan sekali, namun harus diterapkan secara terus-menerus layaknya bernapas.
Lantas, apa makna dari 1 Tesalonika 5 ayat 18 dalam Alkitab? Simak penjelasannya melalui artikel berikut.
Ilustrasi 1 tesalonika 5 ayat 18 Foto: Unsplash

Bunyi 1 Tesalonika 5 ayat 18 dalam Alkitab

Perintah untuk bersyukur tidak hanya dimuat dalam 1 Tesalonika 5 ayat 18, namun dibahas pula dalam Injil lainnya, seperti 2 Tesalonika hingga Kolose. Berikut adalah bunyi ayat Alkitab tersebut:
1. 1 Tesalonika 5 ayat 18
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
2. 2 Tesalonika 1:3-4
"Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu, sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita."
ADVERTISEMENT
3. Kolose 2:7
"Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."
Ilustrasi 1 tesalonika 5 ayat 18 Foto: Unsplash

Makna 1 Tesalonika 5 Ayat 18

Menurut Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha dalam buku Seni Merayakan Hidup yang Sulit, 1 Tesalonika 5 ayat 18 mengandung perintah bagi umat Kristen untuk selalu bersyukur dan bersukacita dalam segala keadaan.
Mengucap syukur adalah suatu keputusan dan pilihan yang bisa diambil. Dalam hidup ini, umat Nasrani dihadapkan dengan dua pilihan, mengucap syukur atau menggerutu. Melalui 1 Tesalonika 5 ayat 18, Yesus mengajarkan anak-anak-Nya untuk menjadikan pengucapan syukur sebagai pilihan hidup tersebut.
Di sisi lain, pengucapan syukur juga menjadi bentuk kepercayaan umat Nasrani kepada Allah. Ketika mengucap syukur, umat sudah percaya bahwa Tuhan Yesus akan bekerja secara luar biasa untuk kebaikan.
ADVERTISEMENT
Buah sukacita didasari pada kebiasaan seseorang ketika bersyukur senantiasa. Karenanya, umat Nasrani harus melatih diri untuk terus bersyukur, sehingga bersyukur bisa menjadi bagian dari hidup.
Ilustrasi 1 tesalonika 5 ayat 18 Foto: Unsplash

Manfaat Bersyukur

Menurut Chris Mesach (2021) dalam buku Wholeness Living: Tuntunan Bagi Orang Percaya Untuk Mengetahui Hak Dan Warisan Dari Kristus, mengucap syukur dapat mendatangkan sejumlah manfaat, di antaranya:
1. Mengalahkan Perasaan Negatif
Mengucap syukur dapat membasmi perasaan negatif, seperti iri hati, sakit hati, kesal, dendam, dan penyesalan yang ada dalam diri seseorang. Oleh karena itu, Alkitab mengajarkan umat Nasrani untuk terus bersyukur.
2. Mengalahkan Situasi
Ketika mengalami situasi yang buruk, umat tidak boleh terikat dengan keadaan. Umat Nasrani harus tetap bangkit dan mengucap syukur agar lepas dari tekanan. Seperti Paulus dan Silas yang memuji Tuhan ketika mendekam di penjara.
ADVERTISEMENT
3. Meningkatkan Semangat
Mengucapkan syukur dapat meningkatkan semangat dalam diri seseorang. Sebagaimana dikatakan dalam Alkitab, di mana hati yang gembira adalah obat yang manjur. Sedangkan semangat yang patah mengeringkan tulang.
(GTT)