Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Menilik Matius 6 dalam Alkitab tentang Doa, Puasa, Sedekah, dan Kekuatiran
29 November 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Matius 6 dalam Alkitab menyimpan beberapa pesan penting untuk umat Kristiani. Pasal yang tergolong sebagai injil pertama Perjanjian Baru tersebut disusun menurut catatan salah satu murid Yesus Kristus, yaitu Matius.
ADVERTISEMENT
Matius 6 terdiri dari 34 ayat Alkitab dan lima perikop yang berjudul “Hal Memberi Sedekah”, “Hal Berdoa”, “Hal Berpuasa”, “Hal Mengumpulkan Harta”, dan “Hal Kekuatiran”. Pasal ini masih termasuk dalam rangkaian khotbah panjang yang diucapkan Tuhan Yesus di suatu bukit di Galilea.
Sebelum membahas makna Matius 6 dalam Alkitab, ada baiknya untuk membahas ayatnya terlebih dahulu.
Bunyi Matius 6 dalam Alkitab
Seperti diketahui, Matius 6 terdiri dari 34 ayat Alkitab. Berikut beberapa bunyi ayat Alkitab dalam pasal tersebut:
1. Hal memberi sedekah
(1) ”Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
(2) Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
ADVERTISEMENT
(3)Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
(4) Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
2. Hal berdoa
(5) "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
(6) Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
(7) Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.
ADVERTISEMENT
(8) Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
(9) Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
(10) datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
(11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
(12) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
(13) dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
(14) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
(15) Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Pesan-pesan dalam Matius 6 dalam Alkitab
Matius 6 memuat pesan penting bagi umat Kristen . Menurut Witness Lee dan Yasperin (2020) dalam buku Pelajaran Hayat: Matius, Matius 6 mengingatkan umat Nasrani agar tidak menempatkan motivasi yang salah ketika berdoa.
ADVERTISEMENT
Umat Nasrani harus berdoa dan melakukan pelayanan dengan tulus untuk Tuhan. Jangan berdoa atau melakukan kegiatan rohani hanya untuk dilihat orang lain dan mendapatkan pengakuan.
Apabila demikian, maka umat tidak akan meraih upah dari Bapa di surga. Sebab, umat sudah mendapatkan upah berupa pujian dari orang lain.
Umat Nasrani juga tidak boleh menggembor-gemborkan sedekah yang diberikan layaknya orang munafik. Seharusnya, umat memberikan persembahan dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui sesama.
Begitu juga dengan berdoa, umat tidak boleh berperilaku seperti orang munafik yang sengaja berdoa secara mencolok agar dilihat orang. Umat harus berdoa secara tersembunyi dan khusyuk. Hindari juga doa bertele-tele seperti yang diucapkan orang munafik.
Soal berpuasa, umat tidak seharusnya menampakkan diri pada orang lain bahwa sedang berpuasa. Jangan mengikuti orang fasik yang sengaja mengubah air muka agar orang-orang mengetahui bahwa mereka sedang berpuasa.
ADVERTISEMENT
Pada bagian akhir Matius 6, Tuhan Yesus mengingatkan umat Kristiani agar tidak khawatir tentang hari esok. Yesus juga mengingatkan umat untuk mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.
(GTT)