Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Menilik Pengaruh Masuknya Unsur Budaya India ke Indonesia
19 Agustus 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Letak wilayah yang strategis membuat Indonesia menjadi tujuan banyak pedagang dari bangsa Asia, salah satunya adalah India . Hubungan perdagangan antara orang-orang India dan Indonesia telah menjadi pintu masuknya pengaruh unsur budaya India ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari buku Sejarah 1 SMP Kelas VII tulisan Drs. Anwar Kurnia dan Drs. H. Moh. Suryana (2007), kedatangan India membuat kebudayaan Indonesia bercampur dengan kebudayaan mereka.
Bagaimana pengaruh masuknya unsur budaya India ke Indonesia ? Simak jawabannya melalui artikel ini!
Pengaruh Masuknya Unsur Budaya India ke Indonesia
Mengutip buku Sejarah yang ditulis oleh Tugiyono K. S. (2004), pengaruh masuknya unsur budaya India ke Indonesia dapat dilihat dari sejumlah aspek kehidupan yang terwujud dalam bentuk peninggalan-peninggalan purbakala, antara lain:
1.Seni Bangunan dan Seni Hias
Beberapa seni bangunan dan seni hias di Indonesia menunjukkan unsur-unsur budaya India. Misalnya, candi yang memiliki makna khusus konsepsi Indonesia.
Di Nusantara, candi bukan merupakan tempat memuja dewa seperti di India. Namun, candi menjadi tempat bertemunya rakyat dengan nenek moyangnya.
ADVERTISEMENT
Candi-candi di Indonesia dibangun oleh para arsitek dan seniman bangsa Indonesia dengan menggunakan panduan kitab-kitab suci agama Hindu dan Buddha. Bangunan megalith punden berundah menjadi bentuk awal bangunan candi di Tanah Air.
2.Aksara dan Seni Sastra
Kemampuan membaca dan menulis diperoleh dari hubungan Indonesia dengan India. Bukti tertulis pertama dari pengaruh Hindu di Indonesia ditemukan di Kalimantan Timur, yakni Kerajaan Kutai.
Bukti tertulis tersebut berupa tonggak kaul dari batu yang digoreskan kalimat-kalimat dengan tulisan Pallawa dan berbahasa Sansekerta.
Tonggak-tonggak Kaul ini didirikan pada sekitar 400 M. Dalam peninggalan tersebut, disebutkan bahwa upacara korban yang digelar Raja Mulawarman yang dipimpin para brahmana.
Sementara itu di Jawa Barat ditemukan pula beberapa tulisan di daerah Sungai Cisadane (Bogor) dan desa Tugu bagian timur pantai Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dari semua piagam tersebut, bisa diketahui bahwa kerajaan Hindu sudah ada di Jawa Barat pada abad V, yaitu Kerajaan Taruma. Semua prasasti dari Kerajaan Taruma bertuliskan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta.
Di samping itu, kesusastraan India juga terkenal di Indonesia, khususnya pada masyarakat Jawa. Salah satu contohnya adalah lakon wayang yang diangkat dari bagian-bagian kitab epos Ramayana dan Mahabharata.
3. Sistem Pemerintahan
Cara-cara memerintah yang lazim di India diikuti juga oleh masyarakat Indonesia. Kedudukan raja yang awalnya berdasarkan primus inter pares berubah menjadi pengaruh Hinduisme, yakni turun-temurun berdasarkan hak waris dinasti sesuai dengan peraturan dan hukum kasta. Primus inter pares sendiri merupakan sistem musyawarah untuk memilih pemimpin atau kepala suku.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Indonesia tidak mengikuti sistem pemerintahan India sepenuhnya. Buktinya bisa dilihat dari bentuk kepemimpinan raja di Indonesia yang tidak pernah memerintah negara dengan kekuasaan mutlak seperti di India.
(GTT)