Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Menilik Perubahan Pasal 5 Ayat 1 UUD 1945 tentang Kekuasaan Presiden
21 September 2021 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Undang-undang 1945 sempat mengalami beberapa kali perubahan, Pasal 5 ayat 1 menjadi salah satu hasil dari perubahan tersebut. Pasal 5 ayat 1 sendiri membahas tentang kekuasaan Presiden.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari buku Pancasila & Undang-Undang: Relasi dan Tranformasi Keduanya dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia tulisan Dr. Backy Krisnayuda, S.H., M.H (2017), terdapat empat kali perubahan pada UUD 1945 selama 1999-2002.
Perubahan UUD 1945 yang pertama terjadi pada 19 Oktober 1999, perubahan kedua pada 18 Agustus 2000, perubahan ketiga pada 9 November 2001, dan perubahan keempat pada 10 Agustus 2002.
Pasal 5 ayat 1 menjadi hasil dari perubahan pertama UUD 1945 pada 1999. Perubahan tersebut turut mempengaruhi Pasal 20 dan Pasal 21 UUD 1945.
Lantas, seperti apa perubahannya? Simak penjelasannya melalui artikel berikut ini!
Perubahan Pasal 5 Ayat 1 UUD 1945
Perubahan Pasal 5 ayat 1 UUD 1945 terletak pada kekuasaan Presiden dalam mengajukan rancangan undang-undang. Untuk lebih jelasnya, mari simak perbandingan yang dikutip dari Buku Cerdas Ilmu Pengetahuan Sosial SD Kelas 4, 5 dan 6 karya Siti Nurhayatai, S. Pd (2015):
ADVERTISEMENT
1. Pasal 5 Ayat 1 UUD 1945 Sebelum Perubahan
2. Pasal 5 Ayat 1 UUD 1945 Sesudah Perubahan
Berdasarkan perbandingan di atas, dapat diketahui bahwa kekuasaan Presiden dalam membentuk undang-undang beralih ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah perubahan UUD 1945 yang pertama.
Selanjutnya, Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan mendapatkan hak untuk mengajukan rancangan undang-undang kepada DPR.
Seperti dikatakan sebelumnya, perubahan ini mempengaruhi Pasal 20 dan 21 UUD 1945. Berikut perbandingan perubahannya:
1. Pasal 20
a. Pasal 20 UUD 1945 Sebelum Perubahan
(1) Tiap-tiap undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
ADVERTISEMENT
(2) Jika sesuatu rancangan undang-undang tidak mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.
b. Pasal 20 UUD 1945 Sesudah Perubahan
(1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
(2) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
2. Pasal 21
a. Pasal 21 UUD 1945 Sesudah Perubahan
(1) Anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak memajukan rancangan undang-undang.
(2) Jika rancangan itu, meskipun disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, tidak disahkan oleh Presiden, maka rancangan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.
b. Pasal 21 UUD 1945 Sesudah Perubahan
(1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang.
ADVERTISEMENT
(GTT)