Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Metode Pembelajaran Student Centered Learning dan Karakteristiknya
4 September 2022 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Student Centered Learning (SCL) adalah metode pembelajaran yang prosesnya berpusat pada siswa. Meskipun konsepnya telah ada sejak lama, namun penerapannya pada kegiatan belajar mengajar masih direalisasikan secara berangsur-angsur.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, konsep belajar SCL masih berusaha diterapkan dalam berbagai situasi. Pada penerapannya, guru perlu membantu siswa untuk menentukan tujuan yang dicapai, mendorong siswa untuk dapat menilai hasil belajarnya sendiri, serta membantu mereka untuk bekerja sama dalam kelompok.
Kemudian, para guru juga harus memastikan para siswa agar mengetahui cara memanfaatkan semua sumber belajar yang tersedia. Hal ini dilakukan guna mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatka kecerdasan intelektual.
Para siswa juga diminta untuk aktif dan mandiri dalam proses belajarnya. Apa karakteristik metode pembelajaran Student Centered Learning? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.
Karakteristik Pembelajaran Student Centered Learning
Sebagai metode pembelajaran yang memiliki karakteristik berbeda dengan metode lain, Student Centered Learning memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Metode ini dapat membantu siswa termotivasi untuk mencari hal baru.
Selain itu, ada juga kelebihan lain yang bisa dirasakan. Dikutip dari jurnal Konsep Pembelajaran Student Centered Learning di Perguruan Tinggi karya Ni Putu Wardani (2016) berjudul, berikut uraiannya:
ADVERTISEMENT
Adapun karakteristik metode pembelajaran Student Centered Learning adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari jurnal Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning pada Materi Pendidikan Agama Islam susunan Zulvia Trinova:
1. Guru berperan sebagai penunjang
Dalam hal ini, guru bertugas sebagai perantara pembelajaran. Mereka membantu dan mengarahkan siswa dalam proses belajar mengajar. Jika perlu, para guru juga ikut terlibat mengembangkan materi yang ada.
2. Materi disesuaikan
Guru menggunakan cara penyampaian materi yang dianggap sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan seorang guru menggunakan cara pengajaran yang berbeda untuk setiap kelas.
3. Siswa berperan sebagai tokoh aktif
ADVERTISEMENT
Siswa merupakan tokoh aktif pada proses pembelajaran yang senantiasa memberikan gagasan, baik saran maupun kritik. Mereka bukan hanya menerima materi dari guru, melainkan juga ikut serta dalam merumuskan, mengembangkan, dan memproses materi pembelajaran.
4. Siswa membangun pengetahuan sendiri
Siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran pribadi yang dilaluinya. Hubungan timbal balik antara siswa dengan komponen-komponen lain penyusun proses pembelajaran yang tercipta pada beberapa aktivitas seperti skilled instructor, online curiculum, online asessment, communities, dan lab.
5. Siswa berperan sebagai subjek belajar
Artinya siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran. Siswa yang mendominasi pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator (mitra pembelajaran).
(MSD)