Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Modul P5 Kearifan Lokal Fase A dalam Kurikulum Merdeka
11 Juli 2024 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berisi contoh perencanaan kegiatan P5 yang disusun sesuai dengan tema dan fase tertentu. Dalam modul P5 Kearifan Lokal Fase A, topik yang dibahas seputar makanan tradisional.
ADVERTISEMENT
Profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang perlu dimiliki setiap peserta didik. Karakter dan kemampuan tersebut perlu dibentuk dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan generasi muda yang cerdas dan berbudi luhur.
Pembentukan karakter tersebut dilakukan melalui pembelajaran di sekolah, salah satunya dengan modul P5. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh tentang P5.
Apa Itu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
P5 merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Dikutip dari modul Panduan Pengembangan P5 Kemdikbud, P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.
Tujuan utama P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah mewujudkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga unggul dari segi karakter dan kepribadian. Para peserta didik diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, mampu mengambil keputusan, serta memecahkan masalah secara efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Dalam melaksanakan P5, tenaga pendidik memerlukan modul sebagai panduan. Modul P5 berisi perencanaan kegiatan P5 yang disusun sesuai dengan tema dan fase tertentu.
Modul P5 Kearifan Lokal Fase A
Kemendikbud telah menetapkan tema projek P5 untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA. Ada delapan tema P5 yang topiknya dapat disesuaikan dengan fase peserta didik, salah satunya tentang kearifan lokal.
Pada fase A, topik yang dibahas adalah “Makananku, Budayaku”. Fase A mencakup kelompok siswa SD dengan rentang usia 6-8 tahun. Di usia tersebut, makanan merupakan hal terdekat yang ada dalam keseharian mereka.
Projek “Makananku, Budayaku” disusun untuk membuat peserta didik mengenal dan memahami aneka makanan tradisional beserta asal daerahnya. Projek dimulai dengan menanyakan makanan kesukaan peserta didik.
ADVERTISEMENT
Peserta didik diajak untuk lebih mengenal makanan tradisional yang lebih menyehatkan. Mereka juga akan berkolaborasi dengan guru, teman dan keluarga untuk membuat sebuah festival makanan tradisional.
Selama projek berlangsung, peserta didik belajar menentukan makanan tradisional yang akan dikaji dan mencoba membuatnya di rumah. Di akhir projek, peserta didik akan diajak melakukan refleksi kelompok terkait kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait dengan pemahamannya terhadap makanan tradisional.
Melalui projek tersebut, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga nilai-nilai dalam profil pelajar Pancasila, yakni mandiri, gotong royong dan berkebhinekaan global.
(GLW)