Motivasi Ekstrinsik: Pengertian, Jenis, dan Cara Menumbuhkannya

Ilustrasi belajar dengan berbagai fasilitas yang mendukung. Foto: Yongkiet Jitwattanatam/Shutterstock

Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti dorongan atau daya rangsangan yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan. Ada dua jenis motivasi yang bisa dimiliki oleh seseorang, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Mengutip buku Pendidikan Kesehatan Gigi susunan Drg. Eliza (2001), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh adanya dorongan atau rangsangan dari luar. Rangsangan tersebut bisa dimanifestasikan tergantung karakter, pendidikan, dan latar belakang orang yang bersangkutan.

Motivasi ekstrinsik memiliki kelemahan dibandingkan motivasi intrinsik. Karena jenis motivasi ini harus selalu didukung oleh lingkungan, fasilitas, dan faktor lainnya.

Jika tidak diterima dengan benar, maka motivasi tersebut dapat hilang begitu saja. Simak penjelasan lengkap tentang motivasi ekstrinsik dalam artikel berikut.

Pengertian Motivasi Ekstrinsik dan Bentuknya

Ilustrasi remaja belajar demi menggapai cita-cita. Foto: Plan International

Dijelaskan dalam buku The Winner susunan Yan Djoko Pietono (2016), motivasi ekstrinsik berbeda dengan motivasi intrinsik. Sebab, jenis motivasi ini datangnya dari rangsangan luar.

Motivasi ekstrinsik dapat berupa pujian, celaan, hadiah, hukuman, atau teguran dari orang lain. Motivasi ini terkadang diperlukan oleh individu karena beberapa orang sulit mendapatkan motivasi dari dalam dirinya.

Jika diterima dengan baik, motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi intrinsik. Agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, pemberian motivasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu.

Sebab, ada orang yang ketika diberikan motivasi ekstrinsik berlebihan, dia akan besar kepala. Sehingga, ia enggan untuk mempelajari bidang lain dan merasa sudah menguasainya.

Namun, ada juga orang yang ketika diberikan motivasi ekstrinsik justru semakin bersemangat. Ia mengambilnya sebagai sesuatu yang positif dan menerimanya dengan bijak.

Oleh karena itu, motivasi ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menumbuhkan semangat dalam diri seseorang. Namun, Anda bisa memanfaatkannya untuk memancing semangat tersebut agar bekerja semestinya.

Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar

Ilustrasi belajar di dalam kelas. Foto: Shutter Stock

Dalam ranah pendidikan, menumbuhkan motivasi sangat diperlukan guna menambah semangat murid saat belajar. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Pemberian hadiah

Pemberian hadiah kepada peserta didik yang berprestasi akan menumbuhkan keinginannya untuk mempertahankan atau meningkatkan prestasI. Selain itu, dapat pula merangsang peserta didik lainnya untuk meningkatkan prestasinya.

2. Meningkatkan persaingan/kompetitif

Persaingan, baik persaingan individu maupun kelompok dalam meningkatkan prestasi belajar. Asal dilakukan secara sehat, persaingan justru dapat membangkitkan motivasi dalam diri.

3. Ego involvement

Guru perlu menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik tentang pentingnya tugas di sekolah. Peserta didik harus diajak untuk menerimanya sebagai tantangan, sehingga ia akan bekerja keras demi mempertaruhkan harga dirinya.

4. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, seseorang akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Terlebih jika hasil yang didapatkannya menunjukkan kemajuan yang signifikan.

5. Pujian

Apabila seseorang sukses melaksanakan tugas dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian merupakan reinforcement (bantuan) positif dan bisa menjadi motivasi yang baik.

(MSD)