Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mukjizat Nabi Musa: Kitab Taurat hingga Membelah Lautan
22 Juni 2021 16:26 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap nabi utusan Allah mendapat mukjizat sebagai bukti kenabiannya dalam menyampaikan ajaran Allah SWT kepada umatnya. Tak terkecuali Nabi Musa AS yang memiliki banyak mukjizat dari Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Nabi Musa AS diutus oleh Allah SWT menyelamatkan kaumnya dari kekafiran. Ia ditugaskan mengajak kaum Bani Israil untuk menyembah Allah SWT saat Mesir tengah berada di bawah kekuasaan Raja Firaun yang kejam dan sombong.
Pada masa kepemimpinannya, Raja Firaun kerap memperlakukan penduduk Mesir dengan sewenang-wenang layaknya budak. Hanya Nabi Musa lah yang berani menentang Firaun.
Berbagai cobaan pun menghampiri Nabi Musa saat menghadapi Firaun. Namun, Allah SWT menolongnya dengan memberikan banyak mukjizat. Lantas, apa saja mukjizat Nabi Musa?
Kitab Taurat
Dalam menyebarkan ajarannya, Nabi Musa dikaruniai Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk dan bimbingan bagi dirinya serta kaum Bani Israil. Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum atau Sepuluh Firman yang berisi asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syariah).
ADVERTISEMENT
Allah berfirman: “Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku.”” (QS. Al Isra: 2)
Mengubah Tongkat Menjadi Ular
Sebagai utusan Allah, Nabi Musa mengajarkan kaumnya agar menyembah Allah SWT semata. Raja Firaun yang mendengar hal itu pun mengancam akan membunuh Musa jika tidak mengakui dirinya sebagai Tuhan.
Ia kemudian menantang Nabi Musa untuk adu kehebatan melawan para penyihirnya. Firaun ingin membuktikan bahwa adalah utusan Allah SWT. Kisah ini terabadikan dalam Surat Al A’raf ayat 104-107.
Nabi Musa berkata: “Wahai Fir'aun! Sungguh, aku adalah seorang utusan dari Tuhan seluruh alam, aku wajib mengatakan yang sebenarnya tentang Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersamaku.”
ADVERTISEMENT
“Dia (Fir'aun) menjawab, “Jika benar engkau membawa sesuatu bukti, maka tunjukanlah, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar.” Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya.” (QS. Al A'raf: 104-107).
Atas kejadian ini, para penyihir itu pun bersujud dan beriman kepada Allah. “Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (yaitu) Tuhan Musa dan Harun.”” (QS. Al A’raf: 121-123)
Tangan Bercahaya
Nabi Musa juga dianugerahi mukjizat dapat mengeluarkan cahaya dari tangannya. Mukjizat ini disebutkan dalam surat Al Qasas ayat 32:
“Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir’aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik.”
ADVERTISEMENT
Setelah ia membuktikan kenabiannya para penyihir Firaun langsung bersujud dan beriman kepada Allah SWT. Sejak saat itu, Mesir terbagi menjadi dua golongan, yaitu pengikut Firaun dan pengikut Nabi Musa AS.
Membelah Lautan
Nabi Musa dan para pengikutnya dikejar dan hendak ditangkap oleh pasukan Firaun. Setelah dikerjar selama beberapa waktu, Nabi Musa dan para pengikutnya terjebak di tepi laut, mereka tak bisa pergi ke mana-mana.
Di depan mereka ada hamparan Laut Merah yang begitu luas, sementara di belakang ada pasukan Firaun yang siap menangkap. Sungguh mustahil bagi mereka menghindari serangan pasukan Firaun tersebut.
Namun, atas kuasa Allah Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke tanah sehingga Laut Merah terbelah. Akhirnya, Nabi Musa dan para pengikutnya berjalan di tengah laut yang terbelah tersebut.
ADVERTISEMENT
“Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, 'Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukul-lah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).” (QS. Thaha: 77)
Tak tinggal diam, Firaun bersama pasukannya mengikuti Nabi Musa melewati jalan yang sama. Namun, ketika Nabi Musa dan pengikutnya telah sampai di tepi seberang, Laut Merah menutup dan kembali seperti semula. Akibatnya, Firaun dan pasukannya pun tewas tenggelam.
(ADS)
Live Update