Mukjizat Nabi Musa, Mengubah Tongkat Jadi Ular hingga Membelah Laut Merah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
23 Desember 2020 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mukjizat Nabi Musa. Foto: Pinterest
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mukjizat Nabi Musa. Foto: Pinterest
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nabi Musa lahir saat Raja Firaun memimpin Mesir. Firaun adalah raja lalim yang berbuat sewenang-wenang dan tidak segan membunuh bayi laki-laki yang dianggap membahayakan kekuasannya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada satupun orang yang berani menentang Firaun, kecuali Nabi Musa. Selain mengemban misi untuk mengajarkan agama Allah, Musa juga mendapat tugas untuk memberikan peringatan pada Firaun dan pengikutnya.
Berbagai cobaan pun dihadapinya. Namun Allah SWT menganugerahi Nabi Musa dengan serangkaian mukjizat. Apa saja mukjizat Nabi Musa?

Mengubah Tongkat Jadi Ular Besar

Nabi Musa ditantang oleh Firaun untuk unjuk kebolehan melawan para penyihirnya. Firaun ingin Nabi Musa menunjukkan bukti bahwa dirinya memang utusan Allah. Kisah ini tercantum dalam surat Al-A'raf ayat 104-107.
Nabi Musa berkata: “Wahai Fir'aun! Sungguh, aku adalah seorang utusan dari Tuhan seluruh alam, aku wajib mengatakan yang sebenarnya tentang Allah. Sungguh, aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersamaku".
ADVERTISEMENT
"Dia (Fir'aun) menjawab, “Jika benar engkau membawa sesuatu bukti, maka tunjukanlah, kalau kamu termasuk orang-orang yang benar.” Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya." (al-A'raf :104-107).
Atas izin Allah SWT, Nabi Musa mampu membuktikan kenabiannya di depan banyak orang. Bahkan para tukang sihir kemudian mengikuti ajaran Nabi Musa.
“Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: ‘Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (yaitu) Tuhan Musa dan Harun” (al-A’raf: 121-123).

Mengeluarkan Air dengan Pukulan Tongkat

Ilustrasi mata air. Foto: Pixabay
Selama perjalanan menyebarkan ajaran Allah, Nabi Musa dan kaumnya kerap tidak dapat menemukan air. Namun atas izin Allah, begitu tongkat Nabi Musa ditancapkan ke tanah, keluarlah mata air yang jernih.
ADVERTISEMENT
Kisah ini diceritakan dalam Alquran Surat Al-A’raf ayat 160 yang berbunyi:
“Dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah dari padanya dua belas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman): "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri”.

Membelah Laut Merah

Ilustrasi membelah laut merah. Foto: biblestudytools
Nabi Musa dan para pengikutnya dikejar oleh pasukan Firaun dengan tujuan untuk menangkapnya. Malangnya, mereka terjebak di tepi Laut Merah. Tidak ada jalan keluar selain melewati laut tersebut, sesuatu yang mustahil.
ADVERTISEMENT
Namun atas kuasa Allah, Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke tanah hingga Laut Merah terbelah. Nabi Musa dan para pengikutnya pun berjalan di tengah laut yang terbelah tersebut.
“Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, 'Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukul-lah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)” (Surat Thaha: 77).
Firaun dan pasukannya mengikuti Nabi Musa dengan melewati jalan yang sama. Namun setelah Nabi Musa dan kaumnya sampai di tepi, Laut Merah kembali seperti semula. Akibatnya Firaun beserta pasukannya tewas tenggelam.
(ERA)