Mutilasi di Kalibata City Berawal dari Tinder, Ini Cara Kerja Aplikasinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
18 September 2020 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aplikasi kencan online Tinder. Foto: Tinder
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi kencan online Tinder. Foto: Tinder
ADVERTISEMENT
Publik dihebohkan dengan kasus mutilasi di Kalibata City yang menimpa seorang pria bernama Rinaldi Harley Wismanu (32). Pada Kamis (17/9), polisi mengamankan sepasang kekasih bernama Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) yang menjadi dalang pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh motif ekonomi. Kedua tersangka merencanakan niat jahat untuk membunuh dan kemudian mengambil harta Rinaldi.
Djumadil menghabisi nyawa pria lulusan magister Tokyo University of Foreign Studies tersebut dengan memukul kepala dan kemudian menusuk tubuh korban hingga tujuh kali. Mereka kemudian memutilasi Rinaldi dan membawanya ke apartemen Kalibata City.
Setelah berita ini mencuat, aplikasi Tinder turut menjadi sorotan. Sebab, dari aplikasi tersebutlah perkenalan yang berujung petaka antara Laeli dan Rinaldi bermula. Tinder bahkan sempat menjadi trending topic di Twitter hari ini, Jumat (18/9).
Bagaimana cara kerja Tinder? Ini penjelasannya:

Apa Itu Tinder

Tinder adalah aplikasi kencan yang dikembangkan oleh startup Hatch Labs asal Amerika Serikat. Aplikasi ini diluncurkan pada 2012. Dikutip dari Techjury, saat ini terdapat kurang lebih 50 juta pengguna Tinder yang aktif.
ADVERTISEMENT
Aplikasi ini sebenarnya dikhususkan untuk mencari jodoh. Bahkan secara statistik, 30% pasangan yang bertemu di Tinder berakhir ke pelaminan. Namun, sebagian orang juga memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari teman atau kencan satu malam.

Cara Kerja Tinder

Aplikasi kencan online Tinder. Foto: Asian Age
Aplikasi Tinder tersedia di Google Play Store dan App Store. Cara menggunakannya cukup mudah. Namun, Tinder memiliki persyaratan usia minimal 18 tahun untuk membuat akun.
Jika syarat ini terpenuhi, pengguna hanya perlu mendaftar, menentukan jenis kelamin dan rentang usia orang yang ingin dikenal, serta rentang jarak lokasi.
Tinder akan secara otomatis menampilkan foto beserta profil orang yang cocok dengan kriteria tersebut. Jika tertarik dengan seseorang, Anda hanya perlu mengetuk ikon berbentuk hati dan tanda silang jika tidak menyukainya.
ADVERTISEMENT
Cara termudah adalah dengan menggeser (swipe) foto ke kanan jika Anda menyukai orang tersebut, dan geser ke kiri apabila tidak tertarik.
Jika Anda menyukai seseorang yang juga menyukai Anda, Tinder akan mengirim notifikasi match (cocok) sehingga Anda dan orang tersebut dapat mengirim pesan satu sama lain. Biasanya, setelah bercakap melalui pesan, pengguna akan membuat janji untuk kopi darat atau bertemu secara langsung.
Di aplikasi ini, Anda dapat mengatur profil dengan menambahkan deskripsi diri, pekerjaan, pendidikan, serta beberapa foto.

Tinder dan Tindakan Kriminal

Ilustrasi kriminalitas. Foto: Pixabay
Kasus pembunuhan dan mutilasi di Apartemen Kalibata City bukanlah tindakan kriminal pertama yang dikaitkan dengan Tinder. Pada 2014, seorang perempuan di Selandia Baru jatuh dari balkon karena mencoba melarikan diri dari seorang pria yang dikenal di Tinder.
ADVERTISEMENT
Pada Desember 2016, seorang wanita berusia 26 tahun di Mexico City hilang setelah beberapa kali kencan dengan seorang pria dari Tinder. Tulang-belulangnya kemudian ditemukan di kantong sampah rumah pria tersebut.
(ERA)