Nama Lain dari Ka'bah Berdasarkan Ayat-Ayat Alquran

Ilustrasi ka'bah. Foto: Flicker.

Ka’bah adalah tempat suci yang menjadi kiblat bagi umat Muslim dalam beribadah. Bangunan ini dibuat oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail atas perintah oleh Allah SWT.

Irfan Sarhindi dalam buku The Lost Story of Ka’bah menyebutkan, fakta pembangunan ka’bah tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 127 yang berbunyi:

وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Dikutip dari buku Ka'bah Rahasia Kiblat Dunia oleh Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqarwi, dkk., alasan pemberian nama ka’bah adalah bangunan suci itu berbentuk kubus. Pada saat itu, bangsa Arab juga menyebut setiap rumah yang berbentuk persegi dengan sebutan ka’bah.

Ka'bah ternyata mempunyai nama lain yang cukup populer di kalangan umat Muslim. Nama lain dari Ka’bah adalah Baitullah dan Al Bait Al Atiq. Nama-nama tersebut ternyata juga tercantum dalam surat-surat Alquran.

Nama lain Ka’bah Berdasarkan Alquran

Ilustrasi nama lain dari ka'bah. Dok: Jemaah melaksanakan tawaf terakhir dalam rangkaian haji (Tawaf al-Wadaa) mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Foto: AFP/Abdel Ghani BASHIR

Baitullah menjadi nama lain Ka’bah yang paling populer di kalangan umat Muslim. Dalam bahasa Arab, Baitullah memiliki arti rumah Allah. Sebutan ini tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 125, yang berbunyi:

وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) sebagai tempat berkumpul manusia dan tempat aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim sebagai tempat salat. Dan telah kami perintahkan Ibrahim dan Ismail ‘Bersihkan rumah-Ku untuk orang-orang Tawaf, yang i’tikaf, ruku, dan yang sujud.'”

Selain ayat di atas, Baitullah juga disebut dalam surat Al Hajj ayat 26:

وَاِذۡ بَوَّاۡنَا لِاِبۡرٰهِيۡمَ مَكَانَ الۡبَيۡتِ اَنۡ لَّا تُشۡرِكۡ بِىۡ شَيۡـًٔـا وَّطَهِّرۡ بَيۡتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيۡنَ وَالۡقَآٮِٕمِيۡنَ وَ الرُّكَّعِ السُّجُوۡدِ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), "Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud.”

Nama lain Ka’bah selanjutnya adalah Al Bait Al Atiq yang artinya rumah yang bebas. Maksud dari bebas yaitu Allah membebaskan ka’bah dari berbagai macam bahaya.

Makna lain dari Al Atiq adalah Allah membebaskan manusia dari segala azab, saat sedang berada di lingkungan Ka'bah. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Imran ayat 97:

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا

Artinya: Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia.

(IPT)