Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Nama Nabi Elia dalam Islam, Bagaimana Kisah Kenabiannya?
17 Oktober 2023 17:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Nabi Elia dalam Islam dikenal sebagai Nabi Ilyas AS. Kisahnya diabadikan dalam Alquran Surat As-Saffat ayat 123-128. Ia diutus oleh Allah SWT untuk menyerukan ajaran tauhid kepada Bani Israil yang saat itu menyembah berhala.
ADVERTISEMENT
Ajakan untuk menyeru pada ketauhidan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Bani Israil. Bahkan, raja yang memerintah saat itu meminta semua tentaranya untuk membunuh siapa saja golongan Bani Israil yang beriman kepada Allah.
Dalam agama Kristen, Nabi Ilyas dikenal dengan nama Nabi Elia. Mengutip buku Firman Hidup 50 tulisan Bambang Mulyo, Y. Pdt, kisahnya digambarkan hampir mirip seperti Nabi Ilyas, di mana ia diutus oleh Yesus Kristus untuk memerangi Raja Ahab dan mendakwahi negeri Baal.
Kesamaan ini dikarenakan Kristen dan Islam merupakan agama Samawi. Simak kisah Nabi Ilyas selengkapnya menurut Islam dalam artikel berikut.
Kisah Nabi Ilyas AS dalam Alquran
Ilyas bin Yasin bin Fanhas atau dikenal sebagai Nabi Ilyas AS adalah nabi sekaligus rasul Allah SWT. Ia diutus untuk mendakwahi kaum Finisia dan Bani Israil yang kala itu menyembah patung berhala.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa Bani Israil secara terang-terangan menyekutukan Allah. Mereka bahkan meminta perlindungan dan segala keuntungan dunia kepada batu yang tidak berdaya itu.
Melihat kezaliman tersebut, Nabi Ilyas berusaha untuk mengajak umatnya kembali menyembah Allah. Namun dakwahnya ini justru ditentang oleh semua orang, termasuk Raja Israel yang memerintah saat itu, yakni Raja Ahab.
Mereka mengolok-olok ajaran Islam dan menganggap Nabi Ilyas sudah kehilangan akal. Meski begitu, Nabi Ilyas tak memedulikannya. Ia terus menasihati kaumnya untuk segera bertobat dan meninggalkan berhala yang mereka sembah itu.
Dalam upayanya yang terakhir, Nabi Ilyas memperingatkan kepada Bani Israil bahwa azab Allah sangat pedih. Allah bisa saja menimpakan sebuah musibah kepada umat manusia yang tak beriman. Namun lagi-lagi, dakwahnya tidak didengar.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Mukjizat Isra Miraj dan Kisah 25 Nabi Rasul susunan Winkanda Satria (2012), Nabi Ilyas pun berdoa kepada Allah SWT untuk menurunkan azab kepada kaumnya. Harapannya agar mereka segera bertaubat dan tidak menyebarluaskan kesesatannya ke bangsa lain.
Doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Allah pun menurunkan bencana kekeringan selama bertahun-tahun kepada kaum tersebut, sehingga mereka dapat menyadari bahwa seruan Nabi Ilyas selama ini adalah benar.
Mereka akhirnya mau mengakui kesalahan mereka dan beriman kepada Allah SWT. Nabi Ilyas pun berdoa kepada Allah agar bencana kekeringan tersebut dihentikan.
Akan tetapi, setelah bencana berlalu dan kehidupan mereka pulih seperti semula, mereka ingkar dan kembali menyembah berhala. Bahkan, mereka juga meninggalkan keimanannya kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Nabi Ilyas AS berdoa lagi kepada Allah SWT agar menurunkan bencana yang lebih berat. Harapannya, Bani Israil bisa kembali bertaubat.
Allah mengabulkan doa Nabi Ilyas, ditimpakan gempa bumi yang amat dahsyat. Namun kali ini, Allah tidak memberikan pengampunan pada Bani Israil. Dalam peristiwa tersebut, semua orang mati bergelimpangan.
(MSD)