Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Nasihat Malaikat Jibril lepada Nabi Muhammad SAW sebagai Pedoman Umat Muslim
12 April 2022 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Malaikat Jibril merupakan penghubung antara Allah SWT dengan nabi serta rasul-Nya. Malaikat Jibril memiliki bertugas menyampaikan wahyu Allah kepada para nabi dan rasul.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Juz Amma For Kids karangan Tim Pustaka Al Uswah, Jibril adalah malaikat yang kuat dan memiliki kedudukan paling mulia di sisi Allah SWT. Ia juga disebut sebagai pemimpin dari para malaikat.
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
Artinya: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (Surat Al-Qadr ayat 4)
Malaikat Jibril membawa pesan dari Allah SWT untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW dalam keadaan terpercaya. Pesan ini merupakan perintah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Nasihat Malaikat Jibril Kepada Rasulullah SAW
ADVERTISEMENT
“Jibril mendatangiku lalu berkata, "Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya."
Kemudian dia berkata, "Wahai Muhammad! Kemuliaan seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia.” (HR. Ath-Thabarani, Abu Nu’aim dan Al-Hakim)
Nasihat Malaikat Jibril tersebut mengandung tiga pesan berharga yang penting untuk direnungkan dan diimplementasikan setiap Muslim. Berikut adalah penjelasannya yang dirangkum dari buku Kumpulan Khutbah Jumat Dilengkapi Khutbah Idul Fitri & Idul ‘Adha karya Abdul Latif Wabula, S, Sos.I. M.Pd.
1. Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati
Sebagian ulama sepakat bahwa kalimat ini merupakan ancaman dan peringatan kepada umat Muslim bahwa semua manusia akan mati. Tidak ada yang kekal di dunia ini selain Allah SWT. Hal yang dapat dipersiapkan manusia untuk menghadapi kematian hanyalah keimanan dan ketakwaan.
ADVERTISEMENT
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (Surat Al-Ankabut ayat 57)
2. Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya
Dalam Islam, tidak ada larangan untuk mencintai siapa pun yang dikehendaki. Namun, perlu diingat bahwa orang yang dicintai pasti akan pergi. Oleh sebab itu, manusia hendaknya mencintai seseorang dengan sewajarnya dan jangan melebihi kecintaan kepada Allah . Sebab, salah satu ciri orang beriman adalah mencintai Allah SWT melebihi apapun di dunia.
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ ٱللَّهِ ۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ إِذْ يَرَوْنَ ٱلْعَذَابَ أَنَّ ٱلْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعَذَابِ
Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Surat Al-Baqarah ayat 165)
ADVERTISEMENT
3. Berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya
Poin ini merupakan peringatan bagi manusia bahwa seluruh perbuatan baik atau buruk pasti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Artinya: “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.” (Surat At-Tin ayat 5-6)
(DND)