Konten dari Pengguna

Negara yang Bukan Endemis Meningitis Meningokokus Apa Saja? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
8 Mei 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi negara yang bukan endemis meningitis meningokokus. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi negara yang bukan endemis meningitis meningokokus. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Meningitis meningokokus merupakan salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini menular melalui droplet atau percikan air liur, dan bisa menyebar dengan cepat, terutama di lingkungan padat.
ADVERTISEMENT
Secara global, meningitis meningokokus cenderung lebih sering muncul di wilayah-wilayah tertentu yang dikenal sebagai area endemis, terutama di kawasan yang disebut sebagai meningitis belt atau sabuk meningitis.
Di luar wilayah sabuk meningitis, sebagian negara di dunia tergolong bukan endemis meningitis meningokokus. Pertanyaannya, negara-negara mana saja yang masuk dalam kategori ini? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Meningitis Meningokokus?

Ilustrasi vaksin untuk meningitis meningokokus. Foto: Pexels
Dikutip dari laman Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, meningitis meningokokus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Bakteri ini menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang, sehingga menimbulkan peradangan atau pembengkakan.
Penyebaran meningitis meningokokus lebih berisiko terjadi di daerah-daerah dengan kerumunan orang atau jarak dekat, seperti saat kegiatan haji atau umroh. Hal ini bisa diperparah oleh faktor cuaca, seperti suhu dan kelembapan, yang mendukung perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada enam serogroup bakteri meningokokus yang dapat menyebabkan wabah atau epidemi, yaitu A, B, C, W, X, dan Y. Masing-masing serogroup ini memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat mempengaruhi tingkat keparahan penyakit.
Gejala yang muncul akibat meningitis meningokokus juga perlu diwaspadai. Beberapa gejala yang paling umum antara lain:

Negara yang Bukan Endemis Meningitis Meningokokus

Ilustrasi negara yang termasuk meningitis belt dan daerah yang beresiko tersebar. Foto: CDC Government
Negara endemis meningitis memiliki risiko penularan penyakit meningokokus dengan tingkat insidensi tertinggi di dunia. Seperti yang telah dijelaskan, negara-negara yang termasuk dalam kategori endemis meningitis meningokokus terletak di wilayah meningitis belt.
Mengutip dari laman resmi World Health Organization (WHO), sabuk meningitis ini membentang luas di kawasan Afrika Sub-Sahara yang mencakup sekitar 26 negara, mulai dari Senegal di barat, melintasi negara-negara seperti Nigeria dan Chad, hingga mencapai Ethiopia di timur.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), negara-negara yang bukan endemis meningitis meningokokus umumnya memiliki tingkat kejadian penyakit yang rendah atau jarang terjadi. Banyak negara di luar sabuk meningitis ini tercatat memiliki insidensi meningitis yang lebih rendah.
Beberapa contoh negara yang biasanya tidak tergolong endemis meliputi:
Negara-negara ini pada umumnya memiliki sistem kesehatan yang kuat, program vaksinasi yang efektif, serta pengendalian penyakit yang baik, yang membantu mencegah terjadinya wabah meningitis meningokokus secara teratur.
Kendati demikian, kasus sporadis masih dapat terjadi, terutama jika ada faktor perjalanan atau interaksi dengan wilayah endemis, yang memungkinkan bakteri penyebab penyakit ini masuk ke negara-negara yang tidak endemis.
ADVERTISEMENT
(RK)