Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Niat Puasa Ganti Ramadhan beserta Waktu dan Tata Caranya yang Tepat
16 Januari 2025 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap Muslim berkewajiban untuk mengganti atau mengqadha puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan. Karena itu, sangat penting untuk memahami bacaan niat puasa pengganti Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Niat ini merupakan bagian utama dalam pelaksanaan puasa, karena dalam Islam setiap ibadah harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas. Dengan begitu, ibadah dapat diterima dan dilaksanakan sesuai syariat Islam.
Untuk mengetahui seperti apa bacaan niat ganti puasa Ramadhan dan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan puasa qadha tersebut, simak pembahasannya berikut.
Bacaan Niat Ganti Puasa Ramadhan
Mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag), penggantian puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan disebut dengan qadha. Proses ini dilakukan untuk memenuhi kewajiban puasa yang terlewat.
Sama seperti ibadah lainnya, niat merupakan salah satu rukun utama yang harus dipenuhi. Menurut Mazhab Syafi'i, niat untuk puasa qadha Ramadhan dilakukan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa, sebagaimana puasa wajib lainnya.
ADVERTISEMENT
Niat tersebut dapat dilakukan dalam hati atau diucapkan secara lisan. Berikut bacaan niat puasa ganti bulan Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Waktu yang Tepat Melaksanakan Qadha Puasa Ramadhan
Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin (2018), waktu untuk melaksanakan puasa qadha cukup panjang, yakni dapat dilakukan mulai tanggal 2 Syawal hingga sebelum datangnya bulan Ramadhan berikutnya.
Dengan demikian, puasa qadha bisa dilakukan kapan saja di sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyrik.
ADVERTISEMENT
Puasa qadha lebih baik jika segera dilaksanakan, baik bersamaan dengan puasa sunnah, maupun diniatkan untuk menjalankan puasa qadha. Menunda pelaksanaannya tanpa alasan yang sah dianggap haram.
Namun, jika puasa qadha terlambat dilakukan hingga datang Ramadhan berikutnya padahal masih memiliki kesempatan untuk melaksanakannya, tentu akan ada konsekuensi. Selain tetap wajib mengqadha puasa, juga wajib membayar fidyah (denda).
Tata Cara Melaksanakan Puasa Qadha
Puasa qadha dilakukan dengan cara yang sama seperti puasa wajib lainnya, yaitu menahan lapar dan haus serta nafsu dari fajar hingga terbenamnya matahari. Perbedaannya terletak pada niat yang ditujukan untuk menggantikan puasa yang terlewat di bulan Ramadhan.
Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), berikut ini tata cara melaksanakan puasa qadha:
ADVERTISEMENT
1. Membaca niat puasa qadha sebelum dilanjutkan dengan makan sahur agar lebih fokus dalam menjalani puasa.
2. Selama puasa qadha, Anda harus menghindari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum.
3. Disarankan untuk memperbanyak amalan seperti membaca Al-Quran dan berzikir selama menjalani puasa qadha.
4. Segeralah berbuka puasa setelah tiba waktu Maghrib, sesuai dengan sunnah. Bacalah doa berbuka berikut ini:
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika aftartu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepadamu-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
ADVERTISEMENT
(RK)