Konten dari Pengguna

Niat Puasa Ganti Sekaligus Puasa Senin Kamis Sesuai Ajaran Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Januari 2022 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Niat Puasa Ganti Sekaligus Puasa Senin Kamis. Foto: freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Niat Puasa Ganti Sekaligus Puasa Senin Kamis. Foto: freepik.com
ADVERTISEMENT
Puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat berpuasa. Ketika seseorang telah memenuhi syarat, tetapi malah tidak mengerjakannya, maka orang tersebut mendapatkan berdosa.
ADVERTISEMENT
Perintah berpuasa tercantum dengan jelas dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Dalam Islam, puasa dibagi menjadi dua macam, yaitu puasa wajib dan sunnah (tidak wajib). Puasa yang diwajibkan oleh Allah SWT adalah puasa di bulan Ramadhan. Dikutip dari Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah karangan Nur Solikhin, bagi umat Islam yang tidak berpuasa dan membatalkan puasa di bulan Ramadhan karena alasan sakit, musafir atau karena sengaja, maka wajib menggantinya.
Pelaksanaannya bisa dilakukan di hari setelah Ramadhan dan bukan di waktu yang diharamkan untuk berpuasa (hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari tasyrik). Puasa ganti ini disebut dengan puasa Qadha dan dikerjakan sesuai jumlah yang ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan puasa sunnah yang hukum mengamalkannya tidak wajib, tapi sangat dianjurkan demi mendapat pahala berlipat, seperti yang dijelaskan dalam buku Panduan Praktis Menjalankan Puasa Sunah oleh Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia.
Salah satu puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah adalah puasa Senin-Kamis. Puasa ini memiliki banyak keutamaan sesuai sabda Rasulullah: “Itu adalah hari di mana aku dilahirkan, hari di mana aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim)
Umat Muslim juga dibolehkan untuk mengerjakan puasa qadha pada hari Senin-Kamis. Namun, niat yang harus dibaca adalah niat puasa qadha karena hukumnya wajib. Berikut adalah bacaan niat puasa ganti sekaligus puasa Senin Kamis.
Ilustrasi Niat Puasa Ganti Sekaligus Puasa Senin Kamis. Foto: freepik.com

Niat Puasa Ganti (Qadha)

Dikutip dari buku Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah karangan Nur Solikhin, berikut bacaan niat puasa ganti (Qadha).
ADVERTISEMENT
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Ilustrasi Niat Puasa Ganti Sekaligus Puasa Senin Kamis. Foto: freepik.com

Niat Puasa Senin Kamis

Berikut niat puasa Senin Kamis yang dikutip dari buku Panduan Praktis Menjalankan Puasa Sunah karangan Siti Nur Aidah dan Tim Penerbit KBM Indonesia.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah SWT."
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamīs lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah SWT."
ADVERTISEMENT
(DND)