Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Niat Puasa Qadha Ramadhan di Hari Kamis dan Tata Caranya
29 Januari 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjelang Ramadhan , umat Muslim yang masih punya utang puasa dari tahun sebelumnya, diwajibkan untuk menggantinya dengan cara melakukan qadha puasa. Salah satu hari yang dianjurkan untuk melaksanakan qadha puasa adalah bersamaan dengan puasa sunnah Senin-Kamis.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengerjakan puasa pengganti, umat Muslim harus memahami bacaan niatnya dengan benar. Niat menjadi hal penting dalam setiap ibadah, karena setiap amal perbuatan dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas.
Dengan niat yang baik, ibadah yang dikerjakan akan diterima oleh Allah Swt. Lantas, bagaimana bacaan niat puasa qadha Ramadhan di hari Kamis?
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan di Hari Kamis
Puasa Ramadhan yang terlewat dapat diganti di luar waktu bulan Ramadhan, yakni antara bulan Syawal hingga Syaban, kecuali pada hari-hari tasyrik dan hari yang diharamkan untuk berpuasa. Salah satu hari yang diperbolehkan untuk mengerjakan puasa qadha adalah Kamis.
Puasa qadha Ramadhan boleh digabung dengan puasa sunnah hari Kamis, namun salah satu niat puasa tersebut harus dikesampingkan saat melafalkannya. Sebab, puasa hari Kamis bersifat sunnah, sedangkan puasa qadha merupakan kewajiban.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana dijelaskan dalam buku berjudul Buku Fiqih Niat oleh Umar Sulaiman Asyqar (2006), menggabungkan niat ibadah sunnah dan wajib akan menyebabkan salah satu ibadah sah, sementara yang lainnya batal atau gugur.
Dengan demikian, jika mengqadha puasa Ramadhan bersamaan dengan puasa sunnah Kamis, maka yang dianggap sah adalah puasa wajibnya. Adapun bacaan niat puasa qadha Ramadhan di hari Kamis sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمَاضِي، الَّذِي عَلَيَّ فَرْضٌ، صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ الْمُتَبَقِّي مِنْهُ، فِي هَذَا الْيَوْمِ الْمُصَادِفِ الْخَمِيْسِ، لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma shahri Ramadan al-maadi, alladhi 'alayya fardhun, shauma shahri Ramadan al-mutabaqqi minhu, fi hadza al-yawmi al-musadiq al-khamis, lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa puasa qadha Ramadan tahun lalu, yang belum saya ganti, pada hari ini yang bertepatan dengan hari Kamis yang mulia, karena Allah Ta'ala.”
ADVERTISEMENT
Selain niat yang telah disebutkan, ada juga bacaan niat puasa qadha Ramadhan pada hari Kamis yang lebih ringkas. Berikut adalah bacaan niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa
Artinya: “Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.”
Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan
Tata cara puasa qadha sama seperti puasa wajib, yang membedakan adalah niat yang diucapkan. Niat untuk puasa qadha Ramadhan harus dilakukan pada malam hari atau saat sahur. Ketentuan ini didasarkan pada hadits Rasulullah saw yang berbunyi:
“من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له”
ADVERTISEMENT
Artinya: "Siapa yang tidak menetapkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya".
Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional, berikut adalah langkah-langkah melaksanakan puasa qadha Ramadhan:
(RK)