Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Nyamuk Wolbachia: Karakteristik dan Cara Kerjanya
22 November 2023 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nyamuk Wolbachia adalah jenis nyamuk yang telah terinfeksi dengan bakteri Wolbachia. Bakteri ini jika terdapat dalam tubuh nyamuk dapat mencegah penyebaran virus dari nyamuk tersebut kepada manusia.
ADVERTISEMENT
Wolbachia merupakan bakteri alami yang dapat ditemukan pada berbagai jenis serangga, termasuk nyamuk. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk melumpuhkan virus dengue, zika, dan chikungunya.
Jadi, nyamuk Wolbachia diharapkan dapat berkembang biak dan mendominasi populasi, sehingga mengurangi penularan penyakit arbovirus.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai karakteristik bakteri Wolbachia, berikut ini adalah penjelasannya.
Karakteristik Nyamuk Wolbachia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh The World Mosquito Program (WMP), para peneliti menggunakan bakteri Wolbachia untuk menginfeksi nyamuk Aedes aegypti.
Hasilnya, bakteri Wolbachia ini dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga nyamuk tersebut tidak dapat menularkan virus dengue ke manusia .
Bakteri Wolbachia bekerja dengan cara memblokir replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga nyamuk tersebut tidak mampu menjadi vektor penular dengue yang efektif.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), nyamuk Wolbachia memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki Reproduksi Cytoplasmic Incompatibility (CI)
Nyamuk Wolbachia memiliki sebuah keuntungan reproduksi yang dikenal dengan Cytoplasmic Incompatibility (CI). Efek dari CI adalah sebagai berikut:
Di Indonesia, penggunaan nyamuk Wolbachia diimplementasikan dengan metode "penggantian", yaitu baik nyamuk jantan dan nyamuk betina Wolbachia dilepaskan ke populasi alami.
Hal itu bertujuan agar nyamuk betina dapat kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung Wolbachia. Pada akhirnya, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan memiliki bakteri Wolbachia.
2. Rantai Penularan Melalui Transmisi Maternal
Nyamuk Wolbachia memiliki rantai penularan melalui transmisi maternal. Artinya, nyamuk betina ber-Wolbachia akan menghasilkan nyamuk ber-Wolbachia pada generasi berikutnya meskipun tidak seratus persen.
ADVERTISEMENT
3. Merusak Mulut Nyamuk
Bakteri Wolbachia dapat merusak mulut nyamuk sehingga tidak dapat menggigit dengan baik. Akibatnya, nyamuk Wolbachia tidak bisa menggigit kulit manusia secara efektif.
4. Bakteri Wolbachia Hanya Bisa Hidup dalam Tubuh Serangga
Wolbachia adalah bakteri yang hanya bisa hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Bakteri ini tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.
5. Nyamuk Wolbachia Bukan Hasil Modifikasi Genetika
Bakteri Wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme hasil dari modifikasi genetika yang dilakukan di laboratorium.
Secara materi genetik, baik dari nyamuk maupun bakteri Wolbachia yang digunakan, semuanya merupakan organisme yang ditemukan di alam.
Sebelum melakukan uji coba pada nyamuk Aedes aegypti, bakteri Wolbachia sendiri telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk Aedes albopictus secara alami.
ADVERTISEMENT
(SFR)