Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Orang yang Berkata Dusta Merupakan Salah Satu Tanda Munafik, Ini Penjelasanya
19 Oktober 2021 15:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dusta merupakan sifat tercela yang harus dihindari oleh umat Islam. Sebab, sifat ini mampu mendatangkan kemudharatan serta membawa pelakunya ke neraka jahannam. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
"Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kelaliman, dan kelaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.”
Apa bahaya dusta dan bagaimana keutamaan menghindarinya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Bahaya Dusta dan Keutamaan Menghindarinya
Dusta merupakan salah satu tanda kaum munafik. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik tiga; apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji mengingkari, dan bila dipercaya mengkhianati.”
Dusta menjadi pintu dari dosa-dosa lain. Sifat tercela ini dapat membawa pelakunya ke dalam lubang kemaksiatan. Timbulnya dusta berakar dari hati seseorang yang ingin menipu dan menyembunyikan kebenaran.
ADVERTISEMENT
Bahaya dusta sangat besar bagi manusia. Puncaknya, sifat dusta akan menyeret pelakunya ke dalam neraka. Karena itu, dianjurkan bagi seorang Muslim untuk menghindari sifat dusta dan menerapkan sifat jujur.
Mengutip buku Perempuan Seistimewa Bidadari oleh Quratta Ain, kejujuran dapat mengantarkan seorang Muslim pada kebajikan. Ia bahkan akan mendapat keutamaan berupa surga. Rasulullah SAW bersabda:
"Bersikaplah jujur. Sesungguhnya, kejujuran mengantarkan pada kebajikan, sedangkan kebajikan mengantarkan ke surga. Tidaklah seorang lelaki senantiasa bersikap jujur dan berupaya jujur sampai ia ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Jauhilah bohong. Sesungguhnya, kebohongan menyeret pada kedurjanaan, sedangkan kedurjanaan menyeret ke neraka. Tidaklah seorang lelaki selalu berbohong dan berupaya bohong sampai ia ditulis di sisi Allah sebagai pembohong." (HR Muslim)
ADVERTISEMENT
Selain itu, sikap jujur juga bisa membawa pelakunya untuk menjauhi dosa-dosa besar. Hamka dalam buku Berbohong di Dunia mengisahkan bahwa pada suatu hari, datanglah seorang yang baru saja bertaubat kepada Nabi Muhammad SAW.
Dia mengungkapkan kebiasaan-kebiasaan buruknya. Dia suka berzina, suka mencuri, peminum khamr, dan suka berdusta. Dia ingin menghentikan keburukannya itu, tetapi dia belum sanggup menghentikan semuanya.
Karena itu, dia meminta bimbingan dari Nabi, manakah satu di antara keempat perangai buruknya itu yang harus dihentikannya terlebih dahulu. Nabi pun memberi bimbingan.
Beliau mengatakan bahwa yang perlu dihentikannya dari kebiasaan buruknya cukuplah satu yaitu dusta. Yang lainnya tidak perlu.
Tenanglah hati orang itu, sebab yang harus dihentikan dan dicegah menurut bimbingan Nabi tidaklah berat, hanya meninggalkan dusta. Dia boleh berzina, boleh terus minum khamr, dan boleh mencuri.
ADVERTISEMENT
Kemudian berjalanlah dia. Ketika sampai kepada suatu tempat, dia melihat perempuan cantik.
Dia ingin berzina dengannya, lalu dia berpikir, "Kalau aku bertemu dengan Rasulullah esok, lalu beliau menanyakan ke mana aku kemarin. Aku harus menjawab apa?"
Ia pun berkata "Aku tidak boleh berdusta! Tentu jika aku mengakui bahwa aku telah berzina, murkalah baginda."
Dia pun melanjutkan perjalanannya ke tempat lain. Di sana terlihat teman-temannya yang suka minum khamr. Dia nyaris ikut bergabung dengan mereka, namun niatnya diurungkan.
Lalu dia teringat akan janjinya kepada Rasulullah, bahwa dia tidak akan berdusta. Dia pun tidak jadi minum khamr dan juga tidak mencuri.
Akhirnya, dia menemui Rasulullah kembali dan mengakui bagaimana besarnya pengaruh dari berhenti untuk berdusta yang didasari dari keinginan dirinya sendiri. Dia berkata, "Ya Rasulullah! Semua telah kuhentikan!"
ADVERTISEMENT
(MSD)