Konten dari Pengguna

Orang yang Sering Update Status Menurut Psikologi, Bagaimana Karakternya?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
1 November 2023 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi media sosial Facebook dan Instagram. Foto: MichaelJayBerlin/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi media sosial Facebook dan Instagram. Foto: MichaelJayBerlin/shutterstock
ADVERTISEMENT
Media sosial telah memberikan banyak kemajuan di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. Itu mengapa, kehadirannya seolah tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan seseorang.
ADVERTISEMENT
Namun sama seperti platform lain, ada dampak yang ditimbulkan dari media sosial itu sendiri. Terkadang aktivitas yang dilakukan seseorang di media sosial dapat memengaruhi kondisi psikologisnya.
Mengutip laman Buffer, ini karena setiap individu bebas mengekspresikan perasaannya di media sosial tanpa khawatir mendapatkan penilaian buruk dari orang lain. Hal ini mendorong mereka untuk terus menerus mengunggah status di media sosial.
Terkadang, tindakan mereka ini mencerminkan karakter yang sebenarnya. Lantas, bagaimana karakter orang yang sering update status menurut psikologi? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut ini.

Orang yang Sering Update Status Menurut Psikologi

Ilustrasi dampak media sosial. Foto: SrideeStudio/Shutterstock
Ilmu psikologi telah banyak membahas tentang karakter dan kebiasaan (behaviour) orang yang aktif di media sosial. Berikut beberapa di antaranya yang bisa Anda simak:
ADVERTISEMENT

1. Ingin menunjukkan identitas

The New York Times menyebutkan bahwa sekitar 68% orang yang aktif di media sosial cenderung ingin membagikan banyak hal kepada audiens. Mereka ingin menunjukkan identitasnya dan memberi tahu tentang hal-hal yang mereka sukai atau pedulikan.
Misalnya, ketika ada seseorang yang membagikan unggahan tentang “Kesetaraan Gender”, maka ia ingin mengatakan bahwa dirinya vokal terhadap isu tersebut. Ia berdiri bersama golongan orang-orang yang memperjuangkannya.

2. Personal branding

Tak jarang orang yang sering update di media sosial juga bertujuan untuk melakukan personal branding. Ia ingin menunjukkan jati diri yang sebenarnya kepada follower ataupun mutual.
Journal of Experimental Social Psychology mengatakan bahwa personal branding di media sosial ini dapat menambah rasa percaya diri seseorang. Semakin banyak ia update status, maka ia akan merasa semakin disenangi.
ADVERTISEMENT
Terlebih jika ia mendapatkan banyak like, komen, ataupun share. Ia akan merasa bahwa apa yang dibagikan relate dengan audiens.
Ilustrasi bermain sosial media. Foto: photobyphotoboy/Shutterstock

3. Menjaga hubungan dengan audiens

Biasanya, orang yang sering update status hanya ingin terkoneksi dengan audiens, baik itu teman, sahabat, keluarga, ataupun orang terdekat. Mereka ingin menjaga hubungannya agar tetap intens.
Karena tidak bisa selalu berkirim pesan, ia pun membuat status di media sosial untuk menjelaskan keadaannya. Ia ingin orang-orang terdekat tahu tentang kabarnya, apa yang ia lakukan, aktivitas yang diikuti, dan hal lainnya.
Terlebih di era ini, banyak orang yang memiliki kesibukan sehingga sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain. Sebagai gantinya, mereka memutuskan untuk berinteraksi lewat media sosial.

4. Menghilangkan stres

Adakalanya, seseorang tidak memiliki tempat untuk curhat. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk membagikan keluhan dan masalahnya di media sosial.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang merasa dengan membagikan perasaannya di media sosial, mereka jauh lebih baik. Dalam sebuah survey, sekitar 43% responden mengatakan bahwa media sosial membuat mereka jauh dari depresi, stres, dan cemas.
(MSD)