Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pada Tahap Apakah Diagnosis Penyakit Dibuat? Ini Prosedurnya Secara Medis
2 Agustus 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Diagnosis penyakit dapat membantu dokter dan tenaga medis lainnya untuk melakukan tindakan pengobatan yang tepat kepada pasien. Sebenarnya, pada tahap apa diagnosis penyakit dibuat?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Diagnosis Komunitas untuk Intervensi Kesehatan karya Harun Al-Rasyid, dkk., proses terjadinya suatu penyakit dimulai dari inisiasi (trigger) yang disebabkan oleh banyak faktor. Kemudian, inisiasi tersebut memicu perubahan menuju patologis (pathologic change) yang tidak disadari oleh penderita.
Tahapan tersebut dikenal dengan sebutan "Tahap Subklinis". Ini terjadi ketika penderita mulai terpapar virus/patogen, sehingga muncul gejala yang membuat penderita merasa tidak nyaman.
Lewat proses ini, barulah dokter bisa mendiagnosis penyakit yang dialami oleh pasien yang diiringi dengan pemeriksaan fisik lainnya. Untuk mengetahui apa saja tahapannya, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Tahapan Diagnosis Penyakit
Secara harfiah, diagnosis diartikan sebagai tahapan klasifikasi dan identifikasi terhadap penyakit atau abnormalitas yang diderita pasien. Jika merujuk pada ICD-10, batasan diagnosis pasien terdiri dari penyakit, cedera, cacat, dan masalah lain yang berkaitan dengan kesehatan seseorang.
ADVERTISEMENT
Menurut Permenkes RI No. 27 Tahun 2014, diagnosis dibedakan menjadi dua jenis, yakni diagnosis utama dan diagnosis sekunder. Keduanya harus dipetakan berdasarkan pemeriksaan yang komprehensif dan teliti.
Diagnosis dapat menjadi penentu seperti apa tindakan medis yang dilakukan kepada pasien. Seorang dokter wajib melakukan diagnosis yang sesuai dengan cabang ilmu dan kompetensi yang dikuasinya agar menghasilkan keputusan yang akurat.
Diagnosis suatu penyakit terlebih dahulu melewati proses yang cukup panjang sampai mendapatkan keputusan yang tetap. Berikut penjelasannya yang bisa Anda simak:
1. Anamnnesa
Anamnesa adalah tahapan wawancara yang dilakukan dokter kepada pasien untuk mendapatkan keterangan mengenai keluhan dan penyakit yang diderita pasien. Ada dua cara yang bisa dilakukan, yakni anamnesa langsung (auto-anamnesa) atau tidak langsung (allo-anamnesa).
ADVERTISEMENT
Wawancara langsung dilakukan bersama pasien yang dianggap mampu untuk melakukan prosesi tanya jawab. Sementara wawancara tidak langsung dilakukan melalui bantuan keluarga pasien atau orang yang mengetahui kondisi pasien.
Wawancara tidak langsung biasanya diperuntukkan bagi pasien yang belum dewasa, pasien dalam kondisi tidak sadar, pasien yang tidak dapat berkomunikasi, dan/atau pasien dalam kondisi gangguan jiwa.
Setelah dilakukan anamnesa, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien. Hasil dari anamnesa dan pemeriksaan fisik nantinya akan menentukan hasil diagnosis dan tindakan medis yang tepat untuk pasien.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk memantapkan diagnosis penyakit pasien. Metodenya dilakukan secara sitematis, di mana dokter akan memeriksa bagian kepala hingga kaki (head to toe) yang dilakukan lewat inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dokter akan memeriksa tanda vital pasien untuk memastikan kondisinya. Ini meliputi suhu badan, denyut nadi, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah.
Terakhir, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik per sistem tubuh. Misalnya dengan memeriksa sistem kardiovaskuler, pencernaan, muskuloskeletal, perkemihan, endoktrin, neurologi, reproduksi, dan lain-lain.
(MSD)