Panggonan Wingit Artinya Apa dalam Bahasa Jawa? Ini Judul Film Horor yang Viral

Ilustrasi panggonan wingit atau tempat angker. Foto: Unsplash

Panggonan wingit artinya merujuk pada sebuah frasa dalam bahasa Jawa. Frasa ini menjadi populer di kalangan warganet karena dijadikan sebagai judul film horor yang tayang serentak di bioskop Indonesia pada 30 November 2023.

Film Panggonan Wingit yang baru tayang ini dibintangi oleh Luna Maya dan Christian Sugiono. Cerita film ini diketahui diambil berdasarkan sebuah kisah nyata di Semarang, Jawa Tengah.

Lantas, apa sebenarnya arti panggonan wingit dalam bahasa Jawa? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan lengkap berikut ini.

Panggonan Wingit Artinya dalam Bahasa Jawa

Ilustrasi panggonan wingit atau tempat angker. Foto: Unsplash

Secara bahasa, panggonan wingit artinya berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu "panggonan" yang berarti "tempat" dan "wingit" yang artinya "angker". Jika diterjemahkan secara harfiah, panggonan wingit artinya "tempat angker".

Mengutip buku Javanese Culture and the Meanings of Locality (Studies on the Arts, Urbanism, Polity, and Society) oleh Bagoes Wiryomarton, berikut adalah penjelasan lebih jauh mengenai arti panggonan wingit dalam budaya Jawa:

1. Arti Panggonan

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, istilah "tempat" dikenal sebagai panggonan, yaitu sebuah tempat atau lokasi yang layak untuk ditempati sesuatu atau orang lain.

Panggonan berasal dari kata kerja manggon yang berarti "menetap" atau "meletakkan sesuatu pada tempatnya". Kata manggon ini kemudian diberikan awalan pa- untuk menunjuk suatu tempat.

Dalam bahasa Jawa, sebagian besar awalan pa- menunjukkan bagian dari suatu tempat, misalnya pawisman (tempat tinggal), padunungan (pemukiman), padusan (pemandian umum), pangomben (tempat mengambil minuman), dan sebagainya.

2. Arti Wingit

Dalam Kamus Bahasa Jawa, istilah wingit memiliki beberapa pengertian. Pertama, wingit artinya "suci dan keramat". Istilah ini biasa digunakan untuk merujuk pada benda pusaka atau tempat yang suci dan keramat.

Kedua, wingit diartikan sebagai "angker". Biasanya, istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu tempat atau daerah yang angker.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa panggonan wingit artinya "tempat yang keramat" atau "tempat yang angker".

Baca juga: 3 Contoh Sinopsis Film Pendek yang Menarik

Sinopsis Film Panggonan Wingit

Ilustrasi cover trailer Panggonan Wingit. Foto: YouTube/Official Hitmaker Studios

Istilah panggonan wingit belakangan ini menjadi viral di media sosial berkat sebuah film berjudul sama, yaitu Panggonan Wingit. Selain judulnya yang unik, film ini juga mencuri perhatian warganet karena diangkat dari kisah nyata salah satu hotel angker di Semarang.

Film Panggonan Wingit bercerita tentang kakak beradik bernama Raina dan Fey, yang memutuskan pindah dari Jakarta ke Semarang untuk mengelola hotel warisan dari ayah mereka. Hotel itu sebelumnya dikelola oleh Suktini dan Garinto, nenek dan kakek mereka.

Pengelolaan hotel tersebut tidak mudah bagi Raina dan Fey. Ada peraturan yang ditetapkan oleh nenek dan kakek mereka, yaitu melarang keras memasuki lantai 3.

Suatu malam, Raina mendengar suara tangis dari lantai 3 yang dilarang dimasuki siapa pun. Tanpa mengindahkan larangan sebelumnya, Raina membuka pintu sebuah kamar tak bernomor di sana.

Ternyata, kamar itu disebut "Panggonan Wingit", sebuah tempat yang sudah lama dihuni oleh sosok gaib. Jika ada yang membuka kamar itu, dia akan melihat sosok wanita berkulit putih dan berambut putih yang mengatakan "Telung dino, tengah wengi" yang artinya "Tiga hari, tengah malam".

Maksud dari "tiga hari, tengah malam" itu adalah tiga hari kemudian, orang yang membuka pintu tersebut akan mati dikuliti saat tengah malam.

Situasi itu membuat nyawa Raina terancam. Dia bersama Ardo (mantan pacarnya yang seorang jurnalis), Fey, Suktini, dan Garinto, berusaha mencari cara supaya Raina bisa selamat. Misteri demi misteri yang penuh teka-teki dari masa lalu pun terkuak.

Film Panggonan Wingit diperankan oleh Luna Maya, Christian Sugiono, Bianca Hello, Egi Fedly, Firstriana Aldila, Rafael Adwel, Budi Ros, dan Oce Permatasari. Film ini sudah tayang pada Kamis (30/11) di bioskop Indonesia.

(SFR)