Pantangan Puasa Weton dan Tata Caranya dalam Tradisi Kejawen

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
27 Juli 2022 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berpuasa. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berpuasa. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Puasa weton merupakan bagian dari tradisi Kejawen yang dijalankan pada hari kelahiran. Puasa ini bisa dilakukan tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga orang terdekat seperti anak, istri, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Laku Prihatin Seni Hidup Bahagia Orang Jawa oleh Iman Budhi Santosa (2022: 100), puasa weton dilaksanakan pada hari kelahiran berdasarkan perhitungan penanggalan Jawa. Setiap weton kelahiran memiliki hitungannya tersendiri.
Sebagai contoh, seseorang yang lahir pada hari Senin dengan pasaran Pahing bisa melaksanakan puasa weton ketika hari Senin Pahing tiba.
Secara umum, puasa ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu puasa satu hari penuh, puasa tiga hari, dan puasa tujuh hari yang dilakukan secara berturut-turut.
Selain itu, ada syarat dan pantangan tertentu dalam menjalankan puasa weton. Seperti apa tata cara dan pantangan puasa weton?

Tata Cara dan Pantangan Puasa Weton

Waktu pelaksanaan puasa weton dibedakan berdasarkan jenis puasa yang dilakukan. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Untuk pantangannya, puasa weton sama dengan puasa pada umumnya. Mereka yang berpuasa tidak boleh makan dan minum, menahan diri dari kebiasaan buruk, merokok, berbuat maksiat dan tidak pantas, serta berhubungan seksual.
Ilustrasi berpuasa. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, puasa weton diyakini memiliki banyak manfaat secara fisik maupun spiritual. Di antaranya menjadikan tubuh menjadi lebih sehat, dijauhkan dari kesialan, serta dikabulkan doa dan harapannya.
(SFR)