Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pendekatan Pembelajaran: Pengertian dan Macam-macamnya
16 Desember 2020 14:06 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu yang akan diajarkan pada siswa, tetapi juga memahami pendekatan pembelajaraan tertentu. Ada beberapa tokoh yang mengemukakan definisi pendekatan pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Gulo dalam buku Strategi Pembelajaran mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan sudut pandang dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan Rahmawati dalam jurnal Pengaruh Pembelajaran Geometri dengan Pendekatan Induktif menyatakan pendekatan pembelajaran ialah jalan yang akan ditempuh dan digunakan oleh pendidik untuk memungkinkan siswa belajar sesuai dengan tujuan tertentu.
Pendekatan pembelajaran harus terencana dan luwes, disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar. Terdapat berbagai macam pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik masing-masing. Berikut ini adalah penjabarannya:
Pendekatan Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar di mana guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Guru akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka.
ADVERTISEMENT
Ini menuntut siswa untuk berpikir kritis sehingga dapat mengembangkan potensi individu. Hasil belajar melalui pendekatan kontekstual diharapkan dapat lebih bermakna bagi siswa.
Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan ini menekankan pengembangan diri siswa melalui proses berpikir kritis. Jadi guru tidak akan mengajarkan kepada siswa bagaimana menyelesaikan suatu persoalan atau mengatakan benar dan salahnya suatu jawaban.
Guru cenderung mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan dan kritis dalam menyikapi berbagai opsi jawaban yang ada.
Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah pembelajaran yang bermula dari penjelasan tentang hal yang bersifat umum, lalu diarahkan pada hal yang bersifat khusus. Guru akan menerangkan teori, konsep dasar, dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran, kemudian diikuti penerapan atau contoh-conthnya.
ADVERTISEMENT
Pendekatan Induktif
Ini adalah kebalikan pendekatan deduktif. Pembelajaran bermula dengan penyajian keadaan khusus yang kemudian digeneralisasikan.
Pendekatan induktif menekankan pada pengamatan terlebih dahulu, kemudian kesimpulan diambil dari fakta-fakta yang ditemukan. Filsuf Inggris Francis Bacon menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan dari fakta konkrit sebanyak mungkin.
Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem-Solving)
Siswa didorong menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang jarang ditemui atau masih belum dikuasai.
Pembelajaran dengan problem solving ini bertujuan agar siswa dapat menggunakan pemikiran seluas-luasnya. Dalam berpikir rasional siswa dituntut menggunakan logika untuk menentukan sebab-akibat, menganalisa, memprediksi, dan menarik kesimpulan.
Pendekatan Open-Ended
Dalam pendekatan ini tujuan utamanya bukan untuk mendapatkan jawaban, tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai alternatif jawaban, tidak hanya benar dan salah saja. Pertanyaannya juga bersifat terbuka sehingga menuntut para siswa untuk berpikir secara aktif.
Pendekatan Proses
Dalam pendekatan proses guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep.
Dalam pendekatan ini siswa harus bisa mengilustrasikan atau melakukan percobaan, kemudian berhipotesis. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir dan psikomotor peserta didik.
Pendekatan Saintifik
Pendekatan ilmiah mendorong siswa untuk belajar melalui tahapan saintifik. Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 menggunakan lima langkah, yakni mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
(ERA)