Peneguhan Sidi dalam Kristen Protestan, Ini Makna dan Prosesnya

Ilustrasi peneguhan sidi dalam Kristen. Foto: Pexels.

Sidi dalam Kristen adalah ritual yang harus dilakukan setiap penganut Protestan saat dewasa. Ritual ini sangat penting lantaran berkaitan dengan keimanan seseorang.

Secara harfiah, sidi berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya sempurna. Sidi menjadi penyempurna kehidupan orang Kristen, terutama yang sudah dibaptis sejak kecil.

Upacara peneguhan sidi biasanya dilakukan di usia 15 tahun ke atas. Untuk mengetahui makna sidi dan rangkaiannya, simak artikel berikut.

Makna Sidi dalam Kristen Protestan

Ilustrasi gereja. Foto: Shutterstock.

Sidi, atau yang disebut juga pengakuan percaya, dalam Kristen Protestan merupakan upacara pemberkatan bagi umat gereja yang dianggap sudah dewasa.

Orang yang melakukan Sidi telah bersedia menerima Yesus dalam hidupnya. Pada saat peneguhan sidi itulah, mereka yang dulu dibaptis saat masih kecil akan mengikrarkan pengakuan iman mereka di hadapan jemaat.

Peneguhan Sidi juga menandai seorang anak sudah bisa bertanggung jawab atas keimanannya sendiri, tanpa perlu dibimbing oleh orang tua lagi.

Dikutip dari laman Universitas Kristen Satya Wacana, Sidi dilakukan setelah mengikuti katekisasi. Katekisasi adalah pendidikan agama Kristen yang dilakukan oleh pendeta.

Lamanya program katekisasi berbeda-beda tergantung ketetapan gereja. Namun pada umumnya berlangsung sekitar enam bulan hingga satu tahun.

Proses Peneguhan Sidi Kristen Protestan

Ilustrasi gereja. Foto: Shutterstock.

Upacara pengakuan percaya atau Sidi dilakukan di gereja-gereja Protestan saat ibadah minggu.

Merujuk buku panduan Tata Ibadah Hari Minggu XVI sesudah Pentakosa dan Peneguhan Sidi di GPIB Filadelfia Bintao, berikut tahapan ritual Sidi sebagai berikut:

Sebelum peserta melakukan pengakuan iman, pendeta akan mengajak jemaat untuk membaca doa penguatan. Setelah itu, para peserta Sidi akan diberikan sejumlah pertanyaan terkait kepercayaan mereka terhadap Yesus Kristus dan Alkitab.

Selanjutnya dilakukan peneguhan Sidi oleh pendeta. Pada saat ritual ini, para peserta Sidi berdiri atau duduk berlutut di hadapan pendeta dengan menumpuk kedua telapak tangan di depan perut.

Kemudian pendeta akan menumpangkan tangannya di atas kepala orang yang mengaku percaya, sebagai tanda bahwa orang tersebut sudah menjadi anggota jemaat sepenuhnya.

Setelah peneguhan Sidi selesai, orang tersebut sudah resmi sebagai anggota jemaat dan bisa berpartisipasi dalam berbagai pelayanan gereja.

(GLW)