Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Adab dan Kedudukannya dalam Islam
29 April 2021 14:10 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Implementasi Pendidikan Adab Melalui Kegiatan Keagamaan Anak Usia Dini di TK Robbani Cendekia Jenangan oleh Awanda Ika Ari Dian Pratiwi (2019), adab dalam bahasa Arab berarti budi pekerti, tata krama, atau sopan santun.
Secara keseluruhan, adab memiliki arti segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak.
M. Abdul Mujieb dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa adab ialah tata krama, moral, atau nilai-nilai yang dianggap baik oleh sekelompok masyarakat. Seseorang yang dapat menjaga adabnya berarti ia berhasil dalam segala hal.
Dalam agama Islam, adab berasal dari dua sumber utama, yaitu Al Quran dan sunnah yang merupakan perbuatan serta kata-kata Nabi. Keduanya merupakan panduan bagi umat Muslim dalam menjalankan aktivitas sehari-hari agar menjadi orang yang beriman dan berakhlak.
ADVERTISEMENT
Kedudukan Adab dalam Islam
Mengutip buku Adab dan Doa Sehari-Hari untuk Muslim Sejati oleh Thoriq Aziz Jayana, kedudukan adab dalam Islam lebih tinggi dari ilmu. Imam Malik pernah berkata kepada muridnya, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.” Begitu pula yang diperintahkan ulama-ulama lainnya.
Islam lebih meninggikan dan memuliakan orang-orang yang memiliki adab/akhlak daripada mereka yang berilmu. Ini juga yang menjadi misi utama kenabian Rasulullah SAW. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlakul karimah.” (HR. Bukhari)
Banyaknya ilmu yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi sia-sia jika tidak memiliki adab atau akhlak dalam dirinya. Ia akan kesulitan menemukan jalan yang semestinya, karena adab dan akhlak lah yang menjadi pembatas serta memberikan arahan bagaimana menyikapi ilmu tersebut.
ADVERTISEMENT
Jadi, kualitas diri seseorang bukan dilihat dari seberapa banyak ilmu yang dimiliki, tetapi bagaimana akhlaknya dalam memanfaatkan ilmunya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mulia akhlaknya.”
Adab menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan, baik kehidupan sendiri, keluarga, maupun sosial. Dengan adab, seorang Muslim yang sejati akan menjadi mulia di hadapan Allah dan Rasul-Nya serta sesama manusia.
Tak hanya itu, adab menjadi salah satu amal yang bisa ditanamkan kepada diri sendiri sebagai bekal pahala di akhirat kelak. Disebutkan dalam hadits, “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia.” (HR. Tirmidzi)
(ADS)
Live Update