Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Pengertian Al-Ahad Lengkap Dengan Dalil dan Cara Mengamalkannya
23 Agustus 2021 15:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Al-Ahad artinya Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia, dan Dia tidak memiliki anak atau diperanakkan. Al-Ahad menjadi salah satu dari 99 nama baik Allah SWT yang disebut dengan Asmaul Husna.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ie el-Bantanie, secara bahasa Asmaul Husna terdiri dari dua kata yakni asma yang berarti nama dan husna yang berarti baik. Sehingga dapat dapat diartikan bahwa Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang baik.
Allah SWT sebagai zat yang memiliki nama Al-Ahad bersifat tunggal. Tidak ada yang bisa menandingi daya dan kekuasaannya selain Dia.
Lantas apa makna sesungguhnya dari Al-Ahad? Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Arti Al-Ahad, Sifat Allah Yang Maha Esa
Al-Ahad artinya Esa, tidak ada yang bisa atau mampu menandingi-Nya kecuali Dia. Menurut al-Baghawi, tidak ada perbedaan antara al-Wahid dan al-Ahad. Keduanya sama-sama menjelaskan keesaan Allah.
Adapun al-Qurthubi berkata dalam Syarh al-Asma bahwa al-Ahad adalah nama untuk diri, sementara al-Wahid adalah sifat diri itu. Sedangkan al-Ghazali tidak mencantumkan al-Ahad ketika menjelaskan nama-nama-Nya (Asmaul Husna), karena nama ini tidak ada riwayatnya.
Untuk meneladani nama Al-Ahmad, umat Muslim bisa mengamalkan kalimat “Laa illaha ilallah” dalam kehidupan sehari-harinya. Bisa dilantunkan ketika berdzikir usai sholat fardu atau kapanpun waktu yang ia mau.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Al-Asma Al-Husna karya Prof. Dr. Umar Sulaiman, “Laa illaha ilallah” adalah kalimat tauhid yang mencakup keseluruhan dari agama yang telah dibawa oleh para rasul, sesuai dengan wahyu yang mereka terima dari Allah.
Kalimat tersebut adalah kalimat yang paling agung yang diturunkan oleh Allah dan mengandung suatu hakikat yang besar. Dengan kalimat tersebut manusia menjadi mukmin atau bisa juga kafir.
Kalimat tersebut juga menunjukkan kemandirian Allah dalam keesaan-Nya. Allah SWT berfirman yang artinya:
"Katakanlah, sesungguhnya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)." (QS. Al-An'âm: 19)
Kemudian Allah juga berfrman dalam Surat Hud ayat 14 yang artinya:
“Ketahuilah, bahwa (Al-Qur'an) itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (masuk Islam)?”
ADVERTISEMENT
Dalam kalimat "Allah Tiada Tuhan selain Dia", para ulama menafsirkan bahwa Allah adalah Dzat satu-satunya yang berhak disembah. Hak itu tidak dimiliki oleh selain Allah. Kalau ada tuhan yang diakui manusia selain Allah, maka itu salah.
Banyak orang pada zaman dahulu menyembah matahari, rembulan, berhala, api, bintang, pohon dan batu yang semua itu adalah salah. Karena semua sesembahan itu tidak mempunyai hak khusus yang dimiliki oleh Dzat yang mempunyai sifat ketuhanan. Hanyalah Allah yang mempunyai kekhususan tersebut yang menjadikannya sebagai Tuhan yang berhak untuk disembah.
Dalam ayat kursi Allah telah menyebutkan beberapa sifat yang menjadikan-Nya sebagai Dzat yang berhak untuk disembah. Di antara sifat-sifat tersebut adalah bahwa Allah adalah Zat yang Mahahidup yang selalu mengawasi. Kesempurnaan hidup dan pengawasan-Nya tidak tercampur oleh rasa kantuk maupun tidur.
ADVERTISEMENT
Allah adalah Dzat yang mengetahui, memiliki langit dan bumi yang tidak ada seorang pun dapat memberikan syafaat kecuali atas izin-Nya. Dia juga mengetahui apa yang ada di depan makhluk serta yang ada di belakangnya.
Tidak ada di antara makhluk yang dapat meliputi ilmu Allah kecuali dikehendaki oleh-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.
(MSD)