Konten dari Pengguna

Pengertian Antroposfer Lengkap dengan Aspek dan Contohnya dalam Kajian Geografi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Oktober 2021 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penduduk yang multikultural Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penduduk yang multikultural Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Materi antroposfer masuk dalam lingkup kajian geografi. Secara umum, bidang kajian ini mempelajari tentang kehidupan sehari-hari yang menyangkut peristiwa kelahiran dan kematian serta perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI, secara bahasa, antroposfer berasal dari kata antrophose yang berarti manusia dan splerelsphaina yang berarti lapisan. Sehingga secara istilah, antroposfer dapat diartikan sebagai bagian dari bumi yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Berbicara tentang antroposfer, sudah pasti membahas penduduk dan aspek-aspeknya. Dalam ilmu geografi, aspek tersebut dipelajari dan diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang antroposfer lebih lengkap yang bisa Anda simak.
Pengertian Antroposfer
Seperti disebutkan di awal, aspek yang dikaji dalam antroposfer adalah dinamika perubahan penduduk yang meliputi kelahiran, kematian, dan perpindahan. Kemudian, aspek tersebut dikaji lagi lebih dalam, ditekankan pada komposisi penduduk, pertumbuhan penduduk, dan cara penyajian informasi kependudukan dalam suatu wilayah.
Ilustrasi orang tua memakaikan anak baju. Foto: Shutter Stock
1. Komposisi Penduduk
ADVERTISEMENT
Komposisi penduduk dapat diartikan sebagai struktur penduduk yang didasarkan pada atribut tertentu. Atribut ini terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya geografis, biologis, dan sosial. Masing-masing memiliki komposisi dan pengelompokannya tersendiri.
Mengutip buku Get Success UN: Persiapan Ujian Nasional Geografi untuk SMA/MA, komposisi penduduk berdasarkan atribut geografis biasanya didasarkan pada pengelompokan karakteristik lokasi (penduduk desa dan kota), kepadatan (padat dan jarang), teknologi (maju dan berkembang), dan mata pencarian (industri dan agraris). Sedangkan komposisi penduduk berdasarkan atribut biologis biasanya didasarkan pada usia (anak-anak, dewasa, lansia) dan jenis kelamin (perempuan dan laki-laki).
Adapun komposisi penduduk berdasarkan atribut sosial biasanya didasarkan pada identitas sosial, seperti warga negara (WNI dan WNA), perkawinan (kawin dan belum kawin), pendidikan (belum sekolah, tidak sekolah. SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi), dan jenis mata pencarian (pekerjaan).
ADVERTISEMENT
2. Pertumbuhan Penduduk
Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu tempat dan tercatat sesuai dengan persyaratan serta ketentuan yang berlaku di tempat tersebut. Jumlah penduduk suatu daerah selalu berubah, bisa bertambah dengan cepat, tetap, atau lambat.Ini semua dipengaruhi oleh tingkat kelahiran, kematian, serta perpindahan.
Ilustrasi dua orang perempuan berjalan-jalan di Kota Vilnius, Lithuania Foto: Pixabay/Quinn Kampschroer
Untuk mendata jumlah penduduk, biasanya dilakukan dengan jarak berkala yang disebut dengan sensus penduduk. Sensus penduduk ini rutin dilakukan setiap 10 tahun sekali.
Sensus penduduk di Indonesia kali pertama dilakukan pada 1961, kcmudian dilaksanakan lagi pada 1971, 1980, 1990, 2000, dan seterusnya. Untuk mendapatkan data yang objektif dan riil, pendataan penduduk memerlukan waktu yang relatif lama. Ini disebabkan oleh sifat penduduk yang sangat dinamis.
Untuk mengatasi hal tersebut, sensus dibedakan menjadi dua jenis yakni sensus de jure dan de facto. Sensus de jure adalah pencatatan penduduk yang didasarkan pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK). Sedangkan sensus de facto adalah pencatatan penduduk yang dilakukan secara menyeluruh kepada warga, walaupun mungkin orang tersebut bukan penduduk daerah yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Sumber data kependudukan, selain diperoleh dari hasil sensus, juga dapat diperoleh melalui survei penduduk dan registrasi penduduk. Survey ini dapat dilakukan kapan saja, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pemerintah.
(MSD)