Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pengertian, Dalil Al-Quran, dan Ciri Nafsu Mutmainah dalam Islam
30 September 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki hawa nafsu di balik segala urusan dan perbuatan yang dilakukan. Dalam Islam , nafsu terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sifatnya. Salah satunya adalah nafsu mutmainah sebagai nafsu yang bersifat positif
ADVERTISEMENT
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Asbab al-Takhallush Min al-Hawa menjelaskan bahwa nafsu merupakan kecondongan jiwa terhadap sesuatu yang selaras dengan keinginan seseorang.
Allah SWT menciptakan nafsu dengan disertai berbagai manfaat. Selain untuk menguji iman, nafsu juga berfungsi mendorong manusia dalam berpikir, menyusun gagasan, dan melakukan suatu tindakan untuk kepentingan hidupnya.
Bentuk nafsu dapat tercermin dari akhlak dan perbuatan manusia dalam kesehariannya. Kebaikan dan perbuatan positif yang dilakukan seseorang adalah dorongan dari nafsu mutmainah.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengertian dan ciri nafsu mutmainah, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Nafsu Mutmainah
Mengutip buku Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali karya M. Abdul Mujieb, dkk., nafsu mutmainah tergolong ke dalam nafsu yang bersifat tenang, tenteram, dan damai. Nafsu ini dimiliki oleh orang mukmin pada tingkatan khawash (orang khusus) atau orang-orang yang dekat dengan Allah.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas, pengertian nafsu mutmainah adalah nafsu yang membenarkan ketuhanan Allah SWT. Seorang mukmin yang yakin terhadap janji-janji Allah, mengamalkan perintah, dan menjauhi larangan-Nya pasti memiliki nafsu mutmainah dalam dirinya.
Nafsu ini mendorong manusia untuk selalu patuh dan taat kepada Allah SWT. Dengan kadar nafsu mutmainah yang tinggi, seseorang dapat menjadi makhluk yang mulia di hadapan manusia dan Allah SWT.
Dalil Al-Quran tentang Nafsu Mutmainah
Seperti yang telah dijelaskan, orang dengan nafsu mutmainah adalah mereka yang berjiwa tenang, tidak akan mengeluh, atau tergoyahkan keimanannya. Nafsu ini membuat manusia merasa bersyukur dan cukup dengan mengabdikan diri kepada Allah.
Allah SWT telah menjanjikan surga bagi umat Muslim yang memiliki nafsu mutmainah. Hal ini tertulis dalam Al-Quran surat Al-Fajr ayat 27-30.
ADVERTISEMENT
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ
Artinya: “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (Q.S. Al-Fajr [89]: 27-30)
Ciri-Ciri Perbuatan yang Didasari Nafsu Mutmainah
Dihimpun dari buku Manajemen Potensi Diri karya Slamet Wijono, nafsu mutmainah mempunyai ciri berupa kehendak untuk selalu mencintai Allah SWT. Berikut adalah beberapa ciri perbuatan yang didasari nafsu mutmainah:
ADVERTISEMENT
(AAA)