Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Dalil Naqli yang Bersumber dari Alquran dan Hadist
17 Februari 2021 7:08 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu petunjuk penting bagi umat Islam berasal dari dalil. Dalil digunakan untuk memperoleh kebenaran dan menepis keraguan yang kadang menghampiri manusia.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, dalil adalah petunjuk pada sesuatu yang bersifat material dan nonmaterial. Sedangkan menurut istilah, dalil adalah suatu petunjuk yang dijadikan landasan berpikir dalam memperoleh hukum syara' (ketentuan yang berasal dari Allah SWT).
Dalam Islam, dalil dibagi menjadi dua, yaitu dalil naqli dan dalil aqli. Dalil naqli adalah dalil-dalil yang bersumber langsung dari wahyu Allah SWT berupa Alquran dan hadist nabi (as sunnah).
Melansir Jurnal yang berjudul As Sunnh (Hadist): Suatu Kajian Aliran Ingkar Sunnah oleh Relit Nur Edi, Alquran dan hadist disebut sebagai dalil naqli karena isinya bersumber dari Nabi Muhammad SAW yang diperoleh secara langsung dari Allah SWT, serta berasal dari perbuatan nabi dan sahabat-sahabatnya.
Alquran dan hadist bukan berasal dari manusia yang keduanya merupakan wahyu Allah SWT. Sehingga, dalil naqli sudah dapat dipastikan kebenaran hukumnya.
Contoh Dalil Naqli
Berikut contoh-contoh dalil naqli yang terdapat di dalam kitab suci Alquran.
ADVERTISEMENT
1. Dalil Perintah Puasa
Surat Al Baqarah ayat 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
2. Dalil Perintah Puasa dalam Hadist
Dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seorang hamba pun yang berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali, karena (amalannya pada) hari itu, Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka (sejauh perjalanan) selama tujuh puluh tahun."
3. Dalil Keesaan Allah
Dalil naqli yang menyatakan Allah itu Esa adalah Surat Al Ikhlas.
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
"Qul huwallāhu aḥad."
ADVERTISEMENT
Artinya: "Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa."
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
"Allahuṣ-samad."
Artinya: "Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu."
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
"Lam yalid wa lam yụlad."
Artinya: "Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan."
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
"Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad."
Artinya: "Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
(VIO)