Konten dari Pengguna

Pengertian dan Contoh Sage dalam Cerita Dongeng Indonesia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Mei 2022 8:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh sage. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh sage. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sage merupakan salah satu dari banyaknya jenis dongeng yang ada di Indonesia dan termasuk ke dalam sastra lama hasil seni rakyat yang memiliki kaitan cerita dengan zaman dahulu. Umumnya, cerita dengan jenis seperti ini berisi petuah atau nasihat di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang ditulis Rika Lestari dalam buku Ringkasan & Pembahasan Soal Bahasa Indonesia SMP, sage adalah bagian dongeng yang memiliki kaitan cerita dengan nilai-nilai kejujuran, keberanian, kepahlawanan, hingga kesaktian. Tujuan dari cerita sage adalah untuk membina budi pekerti yang luhur bagi generasi muda selanjutnya.
Sesuai dengan penjelasan di atas, sage berhubungan langsung dengan sejarah. Maksudnya adalah tokoh-tokoh yang diceritakan dalam cerita sage pada umumnya menjadi tokoh dalam sejarah.
Contoh cerita sage yang dikenal di Indonesia adalah berdirinya kerajaan Samodra dan Singasari, Ciung Wanara, Airlangga, Calon Arang, Panji, Joko Tingkir, Smaradahana, dan masih banyak lagi. Untuk lebih lengkapnya, berikut akan dipaparkan salah satu dari banyaknya contoh sage.

Contoh Sage dalam Sastra Indonesia

Ilustrasi cerita. Foto: Pixabay
Contoh sage yang akan diceritakan kali ini adalah cerita yang berasal dari Jawa Timur, yakni Raden Inu Kertapati yang mencari Dewi Candra Kirana. Raden Inu Kertapati adalah seorang Putra Mahkota Kerajaan Jenggala dengan wajah tampan dan sifat yang ramah kepada semua orang.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah kisahnya yang telah dikutip dari buku Konsep Dasar Kesusastraan: Paling Mutakhir oleh Rian Damariswara, M.Pd:

Raden Inu Kertapati Mencari Dewi Candra Kirana

Pada suatu hari, Inu Kertapati merasa sangat rindu dengan tunangannya, Dewi Candra Kirana dan memutuskan untuk mengunjungi Kerajaan Kediri. Ia kemudian berangkat diiringi pasukan menuju Kerajaan Kediri. Ketika separuh perjalanan, mereka dihadang oleh gerombolan penjahat pimpinan Panji Semirang dari Negeri Asmarantaka. Inu Kertapati meminta pasukan pengawalnya untuk bersiaga menghadapi serangan karena ia telah lama mendengar kabar kejahatan gerombolan Panji Semirang. Anehnya gerombolan pimpinan Panji Semirang itu tidak menyerang, melainkan mengajak Inu Kertapati untuk menemui Panji Semirang. Kemudian Inu Kertapati pun menyetujuinya.
Setibanya di Negara Asmarantaka, Inu Kertapati disambut dengan sangat baik oleh Panji Semirang. Raden Inu Kertapati merasa seperti mengenal wajah Panji Semirang. Dalam kesempatan tersebut, Panji Semirang memberikan penjelasan mengenai isu yang menyatakan tentang kejahatan yang dilakukannya kepada Inu Kertapati. Selesai menerima penjelasan, Inu Kertapati melanjutkan perjalannya ke Kerajaan Kediri. Tidak lama kemudian, mereka pun tiba.
ADVERTISEMENT
Mereka mendapat sambutan yang meriah dari Kerajaan Kediri. Selir Raja Kediri, Dewi Liku dan putrinya Dewi Ajeng turut menyambut gembira. Raden Inu Kertapati kemudian menanyakan keberadaan Dewi Candra Kirana. Dewi Liku menceritakan bahwa Dewi Candra Kirana menderita gangguan ingatan dan pergi meninggalkan istana. Merasa kaget, Inu Kertapati terkejut hingga jatuh pingsan.
Ternyata Dewi Liku mempunyai niat jahat. Dengan menggunakan kekuatan sihir, ia mempengaruhi pikiran Raja Kediri dan juga pikiran Inu Kertapati. Ia mendesak Raja Kediri untuk menikahkan Raden Inu Kertapati dengan putrinya, Dewi Ajeng. Akhirnya tidak lama kemudian karena pengaruh sihir, diadakanlah pesta pernikahan antara Raden Inu Kertapati dan Dewi Ajeng di Kerajaan Kediri. Tapi nampaknya, niat jahat selir raja tidak direstui oleh Yang Maha Kuasa. Sesaat sebelum pernikahan digelar, terjadi kebakaran hebat di Istana. Untuk menghindari kebakaran, pasukan pengawal Inu Kertapati memintanya untuk meninggalkan istana Kerajaan Kediri.
Ilutrasi cerita sage. Foto: Pixabay
Setelah jauh dari istana, pengaruh sihir Dewi Liku pada Raden Inu Kertapati pun menghilang. Raden Inu Kertapati akhirnya menyadari niat jahat Dewi Liku. Pada saat itulah ia teringat pada Panji Semirang. Raden Inu sadar bahwa Panji Semirang memiliki wajah yang mirip dengan Dewi Candra Kirana. Ia segera mengajak para pengawalnya ke Negeri Asmarantaka untuk mencari Panji Semirang. Namun sesampainya di sana, masyarakat sekitar mengatakan bahwa Panji Semirang telah pergi entah ke mana. Hati Raden Inu Kertapati hancur berkeping-keping, “Duhai Dewi.. calon istriku.. Di manakah engkau berada?” kata Raden Inu Kertapati dengan sangat sedih. Karena tidak dapat menemukan Panji Semirang, Raden Inu Kertapati memilih pulang ke Kerajaan Jenggala dengan keadaan rapuh.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan pulang, ketika memasuki Kerajaan Gagelang yang merupakan sekutu Kerajaan Jenggala, Inu Kertapati diminta untuk singgah oleh Raja Gagelang. Raden pun bersedia untuk singgah. Raja Gagelang meminta bantuan Raden Inu Kertapati untuk menghadapi para penjahat yang mengganggu Kerajaan Gagelang. Para penjahat tersebut dipimpin oleh Lasan dan Setegal. Dengan kesaktian milik Inu Kertapati, para penjahat pun berhasil dimusnahkan.
Raja Gagelang beserta seluruh rakyat sangat gembira dengan keberhasilan Raden membasmi para penjahat. Untuk merayakan kemenangan, diadakan pesta tujuh hari tujuh malam. Pada malam ketujuh, Raja Gagelang mengundang penyair muda bertubuh gemulai. Si Penyair membawakan cerita kisah cinta Dewi Candra Kirana dan Inu Kertapati. Inu Kertapati sangat penasaran, mengapa penyair tersebut mengetahui kisah cinta dirinya. Terlebih, wajah penyair tersebut mirip dengan Dewi Candra Kirana.
ADVERTISEMENT
Setelah Raden mendesak penyair tersebut agar membuka identitasnya, si penyair akhirnya mengakui bahwa ia adalah Dewi Candra Kirana. Dewi bercerita bahwa selir Raja Kediri, yakni Dewi Liku telah menyihirnya menjadi hilang ingatan. Tapi pada akhirnya ia berhasil sembuh karena bantuan oleh seorang pertapa sakti. Setelah sembuh, kemudian Dewi Candra berkelana dari satu negeri ke negeri yang lainnya.
Setelah Dewi Candra menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, Inu Kertapati merasa sangat lega dan bahagia. Kemudian ia mengajak Dewi Candra untuk segera berpamitan pada Raja Gegalang dan pergi ke Kerajaan Jenggala. Di Kerajaan Jenggala, mereka berdua segera melangsungkan pernikahan dengan pesta yang sangat meriah. Pada akhirnya, Raden Inu Kertapati dan Dewi Candra Kirana resmi menjadi sepasang suami istri.
ADVERTISEMENT
(IMR)