Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Jenis Tradisi Tarhib Ramadhan di Berbagai Negara Islam
27 Oktober 2021 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Illustrasi Ramadhan. Foto: Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1635234999/mosque-5075059_960_720_qubueq.jpg)
ADVERTISEMENT
Tarhib Ramadhan merupakan kegiatan menyambut bulan Ramadhan dengan segala kesiapan, keluasan, serta kelapangan jiwa dan raga. Secara etimologis, kata tarhib berasal dari bahasa Arab ra-hi-ba, yarhabu, rahbun yang berarti luas, lapang dan lebar.
ADVERTISEMENT
Kata tersebut kemudian berubah menjadi fi’il rahhaba, yurahhibu, tarhiban yang mengandung arti menyambut, menerima dengan penuh kelapangan, kelebaran dan keterbukaan hati.
Sedangkan Ramadhan berasal dari kata al Ramadh yang artinya panas batu akibat sengatan sinar matahari . Ibnu Mandzur menjelaskan dalam buku Misteri Bulan Ramadhan bahwa kata Ramadhan diambil dari akar kata ramida yang berarti keringnya mulut orang yang berpuasa akibat haus dan dahaga.
Setiap negara memiliki tradisi tarhib Ramadan yang berbeda-beda sebagai bentuk suka cita. Lalu, seperti apakah tradisi tarhib Ramadhan di berbagai negara Islam? Simak jawabannya berikut ini.
Tradisi Tarhib Ramadhan di Berbagai Negara Islam
Menukil dari buku Jamuan Ramadhan karya Fadlan Fatazka, berikut adalah tradisi tarhib Ramadhan yang dilakukan di berbagai negara Islam .
ADVERTISEMENT
1. Tradisi tarhib Ramadhan di Indonesia
Menjelang puasa Ramadhan, sebagian Muslim di Indonesia punya tradisi membersihkan diri yang disebut padusan. Istilah padusan diambil dari bahasa Jawa yang artinya memandikan dengan tujuan untuk mensucikan diri. Tradisi dijalankan dengan merendam diri dalam kolam sehingga seluruh tubuh basah.
2. Tradisi tarhib Ramadhan di Uni Emirat Arab (UEA)
Tradisi tarhib Ramadhan di UEA ini disebut juga Haq al Laila. Tradisi Haq al laila ini dilakukan setiap 15 Syaban, yaitu bulan sebelum Ramadhan dalam penanggalan Hijriah.
Tradisi tersebut biasanya dilakukan oleh anak-anak yang berjalan mengeliling lingkungan rumah dengan pakaian berwarna terang. Karena hal ini, Haq al Laila sering dibandingkan dengan trick or treat di negara barat.
ADVERTISEMENT
3. Tradisi tarhib Ramadhan di Mesir
Setiap tahun, warga Mesir menyambut Ramadhan dengan lentera warna-warni berbagai corak. Lentera menjadi simbol persatuan dan rasa senang memasuki bulan suci Ramadhan. Ada berbagai versi cerita di balik tradisi ini, namun yang paling terkenal ada kaitannya dengan Kekhalifahan Fatimiyah.
Warga Mesir dikisahkan menyambut kedatangan kalifah Al-Muʿizz li-Dīn di Kairo pada awal Ramadhan. Saat itu jalanan Mesir gelap, sehingga masyarakat diminta menyalakan lentera untuk menerangi jalan.
Seiring berjalannya waktu, lentera menandai awal Ramadhan yang dibawa anak-anak sambil meminta permen atau makanan kecil. Selain menyambut Ramadhan, lentera warna-warni juga digunakan pada perayaan tertentu di masyarakat.
4. Tradisi tarhib Ramadhan di Lebanon
Di Lebanon ada satu tradisi menyambut Ramadan yang unik, yakni menembakkan meriam yang suaranya dapat terdengar di seantero negeri. Tradisi ini bermula sekitar 200 tahun lalu. Saat itu, penguasa Ottoman, Khosh Qaddam sedang mencoba meriam barunya di sore hari menjelang Ramadan.
ADVERTISEMENT
Suaranya yang menggelegar terdengar di seluruh negeri. Banyak masyarakat yang kemudian berasumsi bahwa hal itu penanda datangnya Ramadan. Sejak saat itu, setiap bulan Ramadan tiba, meriam ditembakkan sebagai penanda waktu berbuka.
5. Tradisi tarhib Ramadhan di India
Di India, ada tradisi Seheriwala yang mirip dengan tradisi membangunkan sahur di Indonesia. Dalam tradisi Seheriwala, orang-orang di India akan berjalan pada waktu dini hari sekitar pukul 2:30 sembari membawa rotan di tangan mereka. Rotan ini nantinya digunakan untuk mengetuk pintu rumah warga sebagai bentuk datangnya bulan Ramadan dan pengingat waktu sahur.
(NDA)