Konten dari Pengguna

Pengertian dan Macam-Macam Hadist Ahad, Salah Satu Landasan Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
21 September 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi macam-macam hadist. Foto: pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi macam-macam hadist. Foto: pixabay.
ADVERTISEMENT
Hadist atau hadits dalam bahasa Arab berarti berbicara, perkataan, dan percakapan. Bentuk jamak dari hadist adalah ahadist. Secara istilah hadist adalah bentuk perkataan dan perilaku Nabi Muhammad yang dijadikan landasan umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Memahami Ilmu Hadist oleh Asep Hardi, secara terminologis, hadist adalah segala ucapan, perbuatan, dan segala keadaan atau perilaku Nabi SAW.
Sedangkan pengertian hadist menurut ahli fikih yang dikutip dari buku Pengantar Studi Ilmu Hadits oleh Syaikh Manna Al-Qaththan, hadist adalah perkataan dan perbuatan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW setelah kenabiannya.
Adapun sebelum kenabian tidak bisa dianggap sebagai hadist. Ijma kaum muslimin menetapkan bahwa, yang diwajibkan untuk diimani dan diamalkan adalah apa yang dibawa Nabi SAW setelah kenabian. Perkataan nabi disebut qauliyah, perbuatan Nabi disebut fi’liyah, sedangkan segala keadaan nabi disebut ahwaliyah.
Contoh perkataan Nabi adalah sabda beliau, misalnya “Perbuatan itu dengan niat, dan setiap orang tergantung pada niatnya,” (HR. Bukhari dan Muslim). Contoh perbuatan Nabi yakni seperti cara wudhu, sholat, dan hal lainnya yang Beliau kerjakan.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, hadist dibagi berdasarkan berbagai aspek. Satu dari sekian banyak hadist yang dijadikan landasan bagi umat Muslim adalah hadist Ahad. Untuk lebih memahami hadist Ahad, simak ulasan berikut.

Pengertian Hadist Ahad

Ilustrasi macam-macam hadist. Foto: Freepik.
Ahad dalam bahasa Arab artinya satu. Dikutip dari Buku Memahami Ilmu Hadist oleh Asep Hardi, hadist ahad berarti hadist satu atau tunggal. Menurut para ulama, hadist ahad adalah suatu hadist yang jumlah perawinya hanya sedikit, tidak lebih dari tiga orang.
Hadist Ahad memerlukan tindakan penyelidikan sehingga dapat diketahui maqbul (diterimanya) dan mardud (ditolaknya) sebagai sebuah hadist. Jika telah dilakukan penelitian, ternyata hadist tersebut dapat diterima, hadist tersebut dapat diamalkan sebagaimana hadist lainnya. Jika sebaliknya, hadist itu dikategorikan sebagai mardud.
ADVERTISEMENT
Hadist Ahad terbagi ke dalam beberapa macam. Apa saja? Simak ulasan berikut.

Macam-Macam Hadist Ahad

Ilustrasi macam-macam hadist. Foto: Freepik.
Adapun macam-macam hadist Ahad yang dikutip dari buku Pengantar Studi Ilmu Hadits oleh Syaikh Manna Al-Qaththan, yakni:
1. Hadist Masyhur
Hadist ini diriwayatkan oleh tiga perawi atau lebih pada setiap tingkatannya. Hadist Masyhur disebut juga dengan Al Mustafidh. Hadist ini terbagi menjadi beberapa macam, yakni mempunyai satu sanad, mempunyai beberapa sanad, dan tidak ada sanad sama sekali.
Berikut ini adalah salah satu contoh hadist Masyhur yang diriwiyatkan oleh Bukhari dan Muslim.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengambil ilmu dengan melepaskan dari dada seorang hamba, akan tetapi melepaskan ilmu dengan mengambil para ulama. Sehingga apabila sudah tidak ada seorang yang alim, maka orang yang bodoh akan dijadikan pemimpin, lalu memberikan fatwa tanpa didasari ilmu, mereka sesat dan menyesatkan. (HR. Bukhari dan Muslim)
ADVERTISEMENT
2. Hadits Aziz
Secara bahasa aziz berarti gagah dan kuat. Menurut istilah ilmu hadist, hadist Aziz adalah satu hadist yang diriwayatkan dengan dua sanad. Salah satu contoh hadist Aziz yaitu,
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak (sesungguhnya) beriman salah seorang dari kamu, sehingga adalah aku (Rasulullah) lebih tercinta kepadanya daripada ia (mencintai) bapakya dan anaknya serta semua orang.
Hadist di atas diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jalan Anas. Selain itu, hadist ini juga diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah.
3. Hadist Gharib
Gharib secara bahasa berarti yang jauh dari kerabat atau asing. Sedangkan secara istilah, hadist Gharib adalah hadist yang diriwayatkan oleh satu orang perawi.
Berdasarkan definisi tersebut, jika suatu hadist diriwayatkan oleh seorang sahabat nabi dan tingkatan berikutnya diriwayatkan oleh banyak rawi, maka hadist itu dipandang sebagai hadist Gharib. Sebagian ulama menyebut jenis hadist ini dengan nama lain Al-fard.
ADVERTISEMENT
(IPT)