Konten dari Pengguna

Pengertian dan Syarat Rendah Diri dalam Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 Maret 2023 10:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rendah diri dalam Islam, foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Rendah diri dalam Islam, foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Rendah diri dalam Islam disebut dengan sifat tawadhu, yakni perasaan tidak sombong, tidak angkuh, dan tidak merendahkan orang lain. Sikap ini dianjurkan untuk dimiliki oleh setiap Muslim.
ADVERTISEMENT
Sifat tawadhu ditujukan kepada semua orang, baik yang lebih tua maupun muda. Sebagaimana yang selalu dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Beliau selalu menyapa anak-anak dengan ucapan salam dan bersikap lembut kepada mereka. Sikap ini merupakan cerminan dari sifat tawadhu yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.
Diriwayatkan oleh Anas RA, ia berkata: "Dahulu ada budak kecil perempuan dari penduduk Madinah meraih tangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Lalu dia mengajak beliau pergi ke mana saja ia suka.” (Hadits Riwayat Imam Al-Bukhari)

Pengertian Rendah Diri dalam Islam

Rendah diri dalam Islam, foto:Unsplash
Mengutip dari buku Jalan Menggapai Ridha Ilahi karya Arsya Insyirah Ramadhanti, rendah diri dalam Islam termasuk ke dalam akhlak mulia yang mengandung banyak kebaikan. Rendah diri secara terminologi memiliki arti sebagai sikap tunduk dan patuh pada kebenaran serta bersedia menerima kebenaran dari siapapun yang mengatakan.
ADVERTISEMENT
Rendah diri merupakan lawan dari sombong. Orang yang rendah diri diumpamakan sebagai orang yang menempelkan dirinya ke bumi. Sedangkan orang sombong adalah mereka yang menempelkan dirinya ke langit.
Allah berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 63 yang berbunyi:
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
Artinya: "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan 'salam'." (QS. Al-Furqan: 63)
Sifat ini juga menjadi salah satu indikator dari tingginya kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh seseorang. Dengan bertambahnya ilmu dalam diri seseorang, maka semakin bertambah juga perasaan tawadhu dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, orang yang memiliki sifat tawadhu adalah mereka yang menyadari bahwa segala hal yang dimiliki olehnya saat ini hanyalah titipan dari Allah. Titipan tersebut bertujuan untuk menguji manusia apakah dapat menjadi seorang hamba yang bersyukur atau malah kufur.

Syarat Rendah Diri dalam Islam

Mengutip buku Hakikat Tawadhu dan Sombong oleh Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali syarat dari sifat rendah diri adalah:

1. Ikhlas Karena Allah

Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang bertawadhu yang ditujukan semata-mata karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat (derajatnya," (Hadits Riwayat Muslim)
Ikhlas adalah kunci dari diterimanya amal, begitupun dengan sifat rendah diri. Apabila sifat tersebut dilakukan dengan tujuan pujian, maka ia tidak akan mendapatkan pahala apa-apa dari sisi Allah.
ADVERTISEMENT

2. Dilakukan Oleh Orang yang Memiliki Kemampuan

Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa meninggalkan pakaian (mewah) karena merendahkan diri kepada Allah, padahal dia mampu mengenakannya, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk untuk disuruh memilih jenis pakaian iman mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan. Klasifikasi: Keutamaan dan Adab." (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
Hadits ini menjelaskan bahwa sikap tawadhu dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan secara material dan dianugerahi oleh banyaknya kelebihan. Namun, mereka memilih menanggalkan keduanya untuk menjaga diri dari kesombongan dengan senantiasa bersikap tawadhu.
(PHR)