Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Pengertian, Fungsi, dan Contoh Tembung Entar dalam Kawruh Bahasa Jawa
3 Januari 2021 7:05 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tembung entar merupakan salah satu ragam bahasa Jawa yang dipakai dalam karya sastra maupun dalam percakapan sehari-hari. Tembung entar terdiri dari dua kata, yakni "tembung" yang artinya kata dan "entar" yang berarti meminjam.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian tembung entar adalah tembung silihan, tembung kang ora kena ditegesi mung sawantahe bae, dadi tegese ora salugune. Tembung entar yaitu kata pinjaman, kata yang artinya bukan sebenarnya.
Kata pinjaman di sini maksudnya adalah penyusunan suatu kalimat dengan ‘meminjam’ kata-kata yang sebenarnya tidak pas. Misalnya "adus" atau mandi seharusnya digunakan pada kalimat seperti "adus banyu kolam" atau mandi air kolam. Namun dalam tembung entar kata tersebut bisa dipadukan dengan "kringet" menjadi “adus kringet” atau mandi keringat.
Tembung entar serupa dengan kata kiasan dalam Bahasa Indonesia. Itulah mengapa tembung entar tidak bisa diartikan secara lugas.
Lantas mengapa masyarakat Jawa menggunakan tembung entar?
Fungsi Tembung Entar
Kata kiasan digunakan untuk memberikan makna lebih dan penekanan pada hal yang disampaikan. Selain itu, kaidah kebahasaan juga mencerminkan kebudayaan dari masyarakat penuturnya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jawa banyak menggunakan kata kiasan karena karakter mereka yang sangat menjunjung tinggi ewuh pakewuh atau sikap sungkan. Mereka menggunakan kata kiasan untuk menyampaikan pesan agar menghindari rasa segan.
Contoh Tembung Entar
ADVERTISEMENT
(ERA)