Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.82.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Health Care Constraints dalam Ranah Medis dan Penerapan Teorinya
26 Juli 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Health care constraints adalah teori yang membahas tentang panduan bagi tenaga kesehatan atau petugas medis dalam menghadapi kendala pelayanan kesehatan. Dengan teori ini, mereka bisa meminimalisir ataupun menanggulangi akibat dari kendala itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Dalam ranah medis, health care constraints juga sering digunakan sebagai metode pendekatan sistematis yang dikenal sebagai Theory of Constraints (TOC). Harapannya, metode ini dapat membantu tenaga medis untuk mencegah munculnya masalah dalam pelayanan kesehatan.
Kendala atau masalah tersebut berkaitan dengan kapasitas fasilitas kesehatan (puskesmas, klink, rumah sakit) dalam melayani pasien. Ini mencakup waktu tunggu pasien yang lama, janji temu yang tak terjadwal, kepadatan UGD, kekurangan tempat tidur, pembatalan operasi, ketidaktersediaan alat, dan lain-lain.
Jadi, TOC hadir untuk mengidentifikasi ragam hambatan tersebut dan mencari solusinya. Agar lebih paham, simak penjelasan tentang health care constraints selengkapnya dalam artikel berikut.
Teori Health Care Contraints dan Penerapannya
Theory of Contraints (TOC) dalam pelayanan kesehatan menawarkan pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan dalam kegiatan operasional faskes (faslitas kesehatan). Tentunya, implementasi teori ini membutuhkan keterlibatan tenaga kesehatan dan manajemen faskes secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Tandf Online, health care constraints dapat diimplementasikan untuk memaksimalkan kapasitas dan kapabilitas suatu layanan kesehatan. Jadi, faskes dapat menyederhanakan kegiatan operasionalnya, mempersingkat waktu tunggu, dan memberikan perawatan terbaik kepada pasien.
Namun, fakta di lapangan tidak semudah itu. Sebab, hambatan tersebut biasanya dipengaruhi oleh faktor eksternal yang tak bisa dikontrol seperti pengaruh sosial-budaya, pemahaman masyarakat yang kuno, dan lain-lain.
Menurut Pieter Van Baal, dkk. dalam jurnal Health Care Input Constraints and Cost Effectiveness Analysis Decision Rules (2018), jumlah anggaran juga menjadi pemicu utama timbulnya masalah pelayanan kesehatan di Indonesia. Sering kali, puskesmas atau rumah sakit tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melakukan operasi, menambah alat kesehatan, dan lainnya.
Misalnya, dalam penanganan pasien depresi, metode penyembuhan terbaik yang bisa dilakukan ialah dengan mendatangkan psikolog, psikiater, dan terapis terbaik. Kemudian, diimbangi juga dengan konsusmi farmakologis yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, jumlah psikolog, psikiater, dan terapis di Indonesia saat ini masih terbatas. Jadi, penanganan pasien depresi dan gangguan mental lainnya belum bisa dilakukan secara optimal.
Jenis-jenis Health Care Constraints
Ada banyak hambatan dan kendala yang biasa dihadapi dalam proses pelayanan kesehatan . Beberapa di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
(MSD)